Senin, 12 Mei 2025
No Result
View All Result
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
No Result
View All Result
Genta Andalas
No Result
View All Result

Home Berita Feature

Rumah Gadang Gajah Maram, Ikon Wisata Saribu Rumah Gadang di Solok Selatan

by Redaksi
Jumat, 19 Mei 2023 | 14:00 WIB
in Feature, Karya Calon Anggota
0
ShareShareShareShare
: Pengunjung sedang berdiri di depan plang masuk Rumah Gadang Gajah Maram, Selasa (25/4/2023) (Genta Andalas/Vannisa Fitri)

Oleh: Vannisa Fitri*

Destinasi wisata yang terdapat di Indonesia sangat beraneka ragam pilihannya. Hal inilah yang membuat Indonesia gencar mempromosikan berbagai pilihan destinasi wisata yang dimilikinya. Seperti yang terdapat di provinsi Sumatra Barat, tepatnya di Solok Selatan terdapat kawasan Saribu Rumah Gadang yang menjadi kebanggaan masyarakat. Kawasan Saribu Rumah Gadang ini berlokasi di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat. Ikon objek wisata Saribu Rumah Gadang ini adalah Rumah Gadang Gajah Maram.

Saya memulai perjalanan menuju Kawasan Saribu Rumah Gadang dari Nagari Pakan Raban. Dari sini perjalanan dapat ditempuh dalam waktu 20 menit menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhkan dnegan pemandangan sawah yang terhampar luas beserta rumah warga yang saling berdekatan. Jalan menuju lokasi tersebut sangat mudah dijumpai karena terletak di tepi jalan. Sesampainya di lokasi, saya langsung memarkirkan kendaraan ke tempat yang telah disediakan oleh warga setempat.

BacaJuga

Melemahnya Aksi Boikot Israel: Dampak Nyata bagi Perjuangan Palestina

Antara Legalitas dan Legitimasi: Polemik Politik Gibran di Pusaran Demokrasi

Hal pertama kali yang saya lihat adalah bangunan Rumah Gadang Gajah Maram yang masih kokoh dan arsitektur yang masih terjaga. Dari luar rumah gadang kita akan disambut dengan plang yang bertuliskan Rumah Gadang GAJAH MARAM Suku Melayu Buah Anau Kaum Dt. Lelo Panjang dan empat rangkiang yang saling berjejeran di depan rumah gadang tersebut. Rumah gadang ini hingga sekarang dikelola oleh salah satu keturunan Dt. Lelo Panjang yang merupakan generasi kelima, sehingga sampai sekarang kawasan ini tetap eksis menjadi destinasi wisata ikonik yang ada di Solok Selatan.

Ketika mencoba masuk ke bagian dalam rumah gadang, Anda akan disuguhkan dengan ruang lepas yang begitu luas, di sisi kanan dan kiri terdapat anjuang yang berfungsi sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat. Tak hanya itu, di bagian dalam rumah gadang terdapat benda-benda yang biasanya digunakan dalam upacara-upacara adat, seperti carano, kendi, keris, suntiang dan pakaian adat. Pada bagian ruang kamar, terdapat tujuh kamar dan dua kamar pengantin. Melalui benda-benda yang ada di dalam rumah gadang ini, dapat memberikan gambaran kepada wisatan tentang adat dan peninggalan masyarakat Minangkabau.

Susilawati, sebagai pengelola dan keturunan dari rumah gadang ini mengungkapkan bahwa Rumah Gadang Gajah Maram ini merupakan salah satu yang paling banyak dicari oleh wisatawan jika berkunjung ke Kawasan Saribu Rumah Gadang. “Rumah gadang ini ramai dikunjungi oleh wisatawan sejak hari raya idul fitri dan rumah gadang ini dibuka untuk umum,” ungkap Susilawati saat diwawancarai pada Selasa (25/04/2023).

Tidah hanya itu, Susilawati juga mengungkapkan bahwa Rumah Gadang Gajah Maram ini telah ada sejak tahun 1794 dan masih ada hingga sekarang, tetapi bangunannya sudah tua dan bangunannya tidak sama seperti sekarang.

Potret bangunan rumah Gadang Gajah Maram yang dahulu dapat kita lihat di dinding rumah gadang. Terdapat foto-foto lama bentuk desain bangunan rumah gadang dahulu beserta keturunan-keturunan yang pernah mendiami rumah gadang tersebut. Pada saat ini, rumah Gadang Gajah Maram sudah tidak ditempati sebagai tempat tinggal, tetapi dapat masih berfungsi sebagai tempat untuk perhelatan acara adat.

Selain itu, beberapa rumah gadang di kawasan Saribu Rumah Gadang ini dijadikan tempat penginapan bagi wisatawan. Wisatawan dapat merasakan sensasi tinggal di rumah gadang dan menikmati suasana asri yang masih tersedia di destinasi wisata ini. Terdapat juga masakan tradisional Minangkabau yang dapat memanjakan selera wisatawan.

Penulis merupakan Mahasiswa Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas

Tags: rumah gadangSolok Selatanwisata
ShareTweetShareSend

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Gedung FKM UNAND Kampus Jati Alami Kebakaran, 7 Unit Mobil Damkar Dikerahkan

    Gedung FKM UNAND Kampus Jati Alami Kebakaran, 7 Unit Mobil Damkar Dikerahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inkonsistensi Kebijakan Warnai 200 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Privasi di Ujung Jari: Ancaman Nyata di Balik Media Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melemahnya Aksi Boikot Israel: Dampak Nyata bagi Perjuangan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antara Legalitas dan Legitimasi: Polemik Politik Gibran di Pusaran Demokrasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Juadah, Hantaran Pernikahan Khas Padang Pariaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inovasi Teknologi: Solusi Modern untuk Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Globalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • May Day: Saatnya Gerakan Buruh Indonesia Menentukan Arah Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak