Jumat, 9 Mei 2025
No Result
View All Result
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
No Result
View All Result
Genta Andalas
No Result
View All Result

Home Berita Feature

Menuai Eksistensi Sebagai Seorang Barista

by Redaksi
Minggu, 23 Mei 2021 | 17:29 WIB
in Feature
0
(Genta Andalas/dok. Pribadi)

(Genta Andalas/dok. Pribadi)

ShareShareShareShare

Oleh : Nurul ‘Ain*)

(Genta Andalas/dok. Pribadi)

Menjadi seorang barista merupakan tren kekinian untuk meraih eksistensi diri yang positif dan inspiratif di kalangan mahasiswa. Sehingga kebanyakan dari mereka yang bekerja sebagai seorang barista di coffe shop (kedai kopi) merupakan mahasiswa aktif yang bekerja dengan sistem paruh waktu. Eksistensi diri yang didapatkan berupa citra diri yang dikenal serta diakui keberadaannya oleh teman maupun relasi baru dari tempatnya bekerja atau kedai kopi lainnya.

Tren serta eksistensi ini bermula sejak sistem perkuliahan dilakukan secara daring, sehingga mahasiswa mengincar kedai kopi untuk mencari kegiatan lain dikarenakan sistem perkuliahan yang monoton atau untuk mendapatkan penghasilan yang berakhir pada eksistensi diri. Seperti yang dilakukan Aditia Agam Wijaya, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unand angkatan 2018 ini memilih bekerja paruh waktu sebagai barista di Dua Pintu Coffe karena merasa jenuh dengan kegiatan perkuliahan daring.

BacaJuga

Tradisi Kadaghek: Kerukunan Dalam Budaya Mengantar Jenazah Suku Minang di Tanjung Barulak

Menyusuri Keindahan Goa Kelelawar Padayo, Lubuk Kilangan

“Karena merasa jenuh dengan perkuliahan daring makanya ingin mencari kegiatan baru, saya tertarik menjadi seorang barista,” ungkapnya melalui WhatsApp, Sabtu (22/5/2021).

Sementara itu, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas (Unand) angkatan 2018 Melati Tri Wangi yang bekerja di Parewa Coffe mengungkapkan motivasi terkuatnya untuk bekerja di sebuah kedai kopi untuk menambah pengalaman serta memperluas relasi pertemanan.

“Selain dapat gaji, keuntungan yang paling terasa adalah seperti teman dan relasi baru, serta pengalaman kerja sehingga dapat merasakan perbedaan antara dunia perkuliahan dengan dunia kerja,” tutur Melati.

Melati juga memaparkan bahwa ia memperoleh eksistensi diri saat telah menjadi seorang barista. Melalui eksistensi dia dapat mem-branding diri dan memperoleh citra dirinya sendiri.

*Penulis merupakan Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi 2018 Fakultas ISIP Universitas Andalas

Tags: Mahasiswatren
ShareTweetShareSend

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gedung FKM UNAND Kampus Jati Alami Kebakaran, 7 Unit Mobil Damkar Dikerahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Sumbar Bersama Palestina: Massa Serukan Penangkapan Netanyahu dan Galang Rp1,5 Miliar Donasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Privasi di Ujung Jari: Ancaman Nyata di Balik Media Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Ribu Warga Padang Bersatu: Solidaritas Tanpa Batas untuk Gaza.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inovasi Teknologi: Solusi Modern untuk Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Globalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aliansi BEM Sumbar Gelar Aksi Mei Melawan, Peringati May Day dan Hardiknas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Aksi KAMMI Sumbar di Depan Gedung DPRD, Ajukan Tuntuntan Untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jurnalis Perempuan dalam Bayang Teror: Ketika Intimidasi Menjadi Senjata untuk Membungkam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak