Pasang Iklan Disini

Indonesia Jadi Negara Fatherless, Kurangnya Peran Ayah Jadi Penyebab


(Ilustrator/Fadhilatul Husni)

Oleh: Lara Elisa Putri*

Indonesia saat ini menjadi salah satu negara fatherless di dunia karena hilangnya peran ayah dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Dilansir dari kompas.com, Indonesia bahkan menempati posisi ketiga dalam minimnya peran ayah dalam kehidupan anak. Tentu saja hal ini amat disayangkan sebab peran penting ayah dalam tumbuh kembang anak sangatlah pentik. Anak yang kurang kasih sayang dari seorang ayah, akan membuat anak merasa kurang dekat dengan ayahnya sehingga lebih memilih untuk mendekati orang lain.

Kurang nya sosok seorang ayah ini sebenarnya sudah sangat lama menjadi sorotan bagi para psikolog, sudah pernah di singgung sebelum nya oleh beberapa psikolog melalui beberapa media sosial, namun hal ini tidak tersampaikan kepada orang tua, hanya sampai ke anak anak yang kurang peran seeorang ayah, bagi seorang anak untuk menyampaikan hal tersebut sangat lah berat, anatara anak tersebut takut di hujat di bilang alay oleh orang tua mereka.

Sorotan mengenai masalah minimnya peran ayah sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, namun meski sudah digembor-gemborkan masih saja belum berdampak besar. Tak jarang juga anak menuntut haknya kepada ayahnya namun mendapat perkataan seperti “memang kamu tidak mendapat kasih sayang? Terlalu berlebihan,” dari ayahnya sendiri.

Besarnya angka perceraian di Indonesia tentu juga menjadi faktor dari fenomena fatherless ini. Kasus perceraian yang meningkat di Indonesia membuat banyak anak trauma akan perpisahan dan ayah yang memilih berpisah dengan anaknya akan abai terhadap kewajibannya dalam menafkahi. Bahkan, banyak ayah yang telah bercerai dengan ibu sang anak akan menolak untuk menemui anaknya kembali. Hal ini akan berdampak pada perasaan si anak yang akan merasa kurang kasih sayang dan rasa kehilangan sosok ayah selanjutnya akan membuatnya jadi tidak stabil. Kurangnya apresiasi dari ayahnya akan membuat anak lebih sering merasa kecil dan tidak percaya diri.

Selain perceraian, faktor fatherless lainnya adalah masih banyaknya ayah yang tinggal jauh dari keluarganya di Indonesia. Anak yang hanya diasuh oleh seorang ibu tentu akan bertanya-tanya akan kehadiran sosok ayah dalam hidupnya. Apalagi jika melihat temannya yang sering bertemu dengan ayahnya, perasaan si anak akan tergerus. Ayah tentunya memiliki porsi tersendiri dalam tumbuh kembang anak yang tidak digantikan sosok ibu. Penyebab fenomena fatherless ini terjadi, tentu dikarenakan kurangnya rasa tanggung jawab dan sadar diri dari seorang ayah akan tanggung jawabnya dalam mendidik anak.

Ayah memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak. Sebagai ayah yang baik, seharusnya bisa memikirkan keadaan anak dengan berbagai macam keputusannya. Seorang ayah tidak boleh egois dalam mengambil tindakan bercerai dan harus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap anak. Didikan ayah yang baik akan membuat tumbuh kembang anak menjadi lebih baik dan berpotensi memiliki masa depan yang lebih baik. Bagaimanapun, anak tetaplah menjadi tanggung jawab ayah dan ibu. Memperbaiki komunikasi dengan anak akan membuat anak merasa lebih disayang. Selain itu, ayah yang menjaga hubungan dengan ibu akan membuat keluarga terasa lebih harmonis.

*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

 

One thought on “Indonesia Jadi Negara Fatherless, Kurangnya Peran Ayah Jadi Penyebab

  1. Kalau di lihat dari kenyataan yang ada memang dari kebanyakan figur ayah hanya menyadari bahwa tanggung jawabnya hanya sebatas memberikan nafkah pada anak dan istri nya namun pada kenyataan nya figur seorang ayah tidak hanya sebatas itu karena seorang ayah adalah figur yang sangat penting untuk anak anak nya contoh dasar nya adalah menjadi contoh dan teladan bagi anak anaknya karena tumbuh kembang seorang anak sangat terpengaruh oleh apa yang mereka lihat di keseharian nya jadi alangkah baiknya untuk generasi muda yang berniat menikah atau memiliki anak akan lebih bijak jika kita mempelajari dulu tugas serta tanggung jawab yang akan kita emban sebagai org tua, dan alangkah indah nya jika pemerintah ikut memberikan edukasi untuk para orang tua supaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka akan penting nya peran mereka dalam sebuah keluarga dan pertumbuhan anak mereka.
    *Jangan terlalu memikirkan yang sudah berlalu karena waktu selalu berjalan maju dan tetap semangat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *