
Padang, gentaandalas.com- Portal akademik sering terkendala, Universitas Andalas (UNAND) dorong transformasi digital dengan pengembangan aplikasi sistem informasi akademik terbaru bernama MYUNAND. Aplikasi baru dirancang untuk penuhi kebutuhan Layanan akademik yang sesuai perkembangan teknologi saat ini.
Sistem informasi akademik yang dimiliki UNAND sebelumnya alami banyak kendala teknis, terutama ketika menyesuaikan kembali dengan kebijakan baru seperti program Kampus Merdeka. Kepala Subdit Pengembangan Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran, Dendi Adi Saputra menyampaikan bahwa mahasiswa dari satu fakultas sulit mengambil mata kuliah di fakultas berbeda untuk program tersebut karena sistem portal yang belum mendukung lintas program studi.
“Struktur software-nya sudah sangat lama. Jadi ketika kita ingin update fitur terbaru, sering terkendala,” ujarnya saat diwawancarai Genta Andalas, Rabu (25/6/2025).
Dendi menjelaskan MYUNAND akan menggantikan sistem portal akademik saat ini yang seperti komputer dengan sistem operasi usang yang tidak bisa lagi menjalankan fitur-fitur baru secara maksimal terutama masalah integrasi data antar fakultas. Terkait masalah integrasi data tersebut, Dendi menyampaikan bahwa selama ini pengelolaan data di UNAND bergantung pada banyak admin di masing-masing unit, sehingga sinkronisasi antar fakultas memakan waktu dan tenaga.
Lebih lanjut, Dendi mengungkapkan dalam sistem MYUNAND nantinya data mahasiswa dari seluruh fakultas akan tersedia dalam satu dashboard real-time termasuk informasi seperti jumlah mahasiswa aktif, peserta wisuda, dan rekapitulasi akademik yang bisa diakses langsung oleh pimpinan kampus untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
“MYUNAND memudahkan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dalam menjalankan proses akademik dan administrasi. Ini bagian dari target transformasi digital kampus,”ungkap Dendi.
Terkait pengembangan sistem aplikasinya, Direktur Pendidikan dan Pembelajaran, Mahdhivan Syafwan mengungkapkan bahwa sistem MYUNAND dikembangkan sepenuhnya oleh tim internal kampus tanpa melibatkan vendor eksternal untuk memungkinkan proses pengembangan dan pemutakhiran berlangsung lebih cepat dan fleksibel.
“MYUNAND ini dikembangkan sendiri oleh tim kampus, bukan vendor luar. Itu agar kami bisa mengembangkan dan mengupdate dengan cepat tanpa tergantung pihak ketiga,” ungkap Mahdhivan kepada Genta Andalas Rabu (25/6/2025).
Mahdhivan menambahkan bahwa saat ini aplikasi telah memasuki tahap pengujian internal dengan fokus pada fitur Kartu Rencana Studi yang dilakukan secara terbatas oleh tim pengembang internal dan Direktur Pendidikan untuk mengevaluasi stabilitas sistem.
“Meski masih terfokus pada layanan akademik, kedepan MYUNAND akan diperluas untuk mencakup layanan keuangan kampus termasuk informasi UKT dan SPP,” ujar Mahdhivan.
Menanggapi adanya aplikasi sistem informasi akademik baru yang dikembangkan tim kampus untuk menggantikan yang lama, Mahasiswa Hubungan Internasional, Pratama mengungkapkan keraguannya terhadap efektivitas pada sistem akademik baru karena sistem selama ini yang cukup ketinggalan dan belum menunjukkan kemajuan berarti. “Saya merasa bahwa UNAND dalam mengembangkan aplikasi itu masih sangat terrible, mungkin UNAND benar-benar butuh mengeluarkan dana untuk menyerahkan pengembangan ke vendor,” ujar Pratama. Lebih lanjut, Pratama menyarankan agar kampus tidak ragu belajar dari kampus lain yang sudah lebih maju dalam pengelolaan sistem akademik digital.
Reporter: Auryn Dzakirah dan Ulya Nur Fadilah
Editor: Fadhilatul Husni
Komentar