Jumat, 9 Mei 2025
No Result
View All Result
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
No Result
View All Result
Genta Andalas
No Result
View All Result

Home Berita Feature

Pentingnya Bahasa Asing di Era Menghadapi 4.0

by Redaksi
Sabtu, 25 Juni 2022 | 15:04 WIB
in Feature
0
ShareShareShareShare

Di zaman sekarang ini, kemampuan dalam berbahasa asing sangat dibutuhkan di berbagai aspek kehidupan termasuk dunia kerja. Banyak para pelamar yang mengalami kendala ketika ingin mencari kerja namun terhambat karena kurangnya pengetahuan dan skill dalam bahasa asing tersebut. Indonesia yang sering menjalin kerja sama dengan negara luar membutuhkan sumber daya muda yang setidaknya bisa menguasai satu bahasa asing khususnya bahasa inggris agar bisa berkomunikasi secara efektif.

Namun makin kesini, sangat disayangkan banyak anak muda yang masih menyepelekan pentingnya memiliki skill dan pengetahuan bahasa asing dan belum terkesan siap menghadapi dunia di Era 4.0.

BacaJuga

Tradisi Kadaghek: Kerukunan Dalam Budaya Mengantar Jenazah Suku Minang di Tanjung Barulak

Menyusuri Keindahan Goa Kelelawar Padayo, Lubuk Kilangan

Lantas, mengapa belajar bahasa asing itu penting?

Narasumber: Drs M. Yusuf, M.Hum.

Jawab:

Mengapa penting bahasa asing oleh Kalangan muda?

Bahasa asing tentu sangat penting, karena dengan begitu kita bisa berkomunikasi dengan masyarakat luar khususnya dari berbagai negara. Dapat di contohkan saja pada mahasiswa sastra, apabila ingin mendalami sastra lama yang sebagian manuskrip ada di Belanda dan Inggris, untuk berkomunikasi dengan mereka dan untuk memahami isi naskah tersebut diperlukan kemahiran dalam berbahasa inggris. Apalagi ingin menyerap pengetahuan yang ada didalamnya (catatan). Di Denhark juga tersimpan arsip dari masa kolonialisme antara Belanda dan Indonesia dahuku dan untuk mengetahui isi arsip tersebut tentulah diperlukan bahasa inggris agar mudah dipahami. Manfaat praktisnya adalah untuk berkomunikasi Internasional, bahasa sumber Ilmu Pengetahuan.
Untuk masyarakat umum, bahasa asing juga sangat dibutuhkan pastinya terkhusus untuk menghadapai Era 4.0 dimana tidak ada lagi hambatan satu nwgara dengan negara lain berinteraksi mereka bahkan saling membutuhkan dari segala aspek mulai dari politik, ekonomi dan sosial. Nah, jika kalangan muda sdkarang ini masi menyepelekan bahasa asing pastinya sulit untuk beradaptasi dengan era 4.0 nantinya.

Apa saja faktor penyebab banyaknya kalangan muda menyepelekan bahasa asing?

Penyebabnya utama diperkirakan karena tidak ada yang tau tujuan mempelajari bahasa asingnya itu buat apa. Sebelum mempelajari bahasa Asing, seharusnya ditanya terlebih dahulu apa kepentinganya atau apa keuntungannya untuk diri sendiri. Misalnya ketika Korea Booming, banyak yang mau belajar bahasa Korea tanpa mengetahui dirinya mau menjadi apa dan mau bekerja dimana dengan mempelajari bahasa tersebut.

Jadi, sebelum menentukan mau belajar bahasa Asing, sebaiknya tentukan terlebih dahulu kepentingan apa yang ingin dicapai untuk dirinya sendiri. Pemerintah Indonesia berbeda dengan pemerintah asing seperti Korea dimana mereka akan menawarkan semua yang belajar bahasa asing itu pasti ada universitas yang menawarkan bahasa asing “Foreign Studies “ dimana terdapat jurusan bahasa Arab, Spanyol, Thailand dengan tujuan untuk ekspansi ke negara-negara tersebut.
Jadi negara tersebut akan memperkerjakan warganya ke luar negri. Sedangkan pemerintah Indonesia belum diketahui apakah memiliki kebijakan yang sama dengan kebijakan pemerintah asing tersebut. Pemerintah sekedar mewajibkan belajar bahasa Inggris tanpa mengetahui tujuan setelah mempelajari bahasa tersebut dan biasanya belajar bahasa asing dengan kerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara asing. Jadi belajar bahasa asing tersebut tergantung tujuan atau kepentingannya, apabila sekedar untuk berbicara bahasa isyarat juga bisa digunakan.

Apa harapan kedepannya teruntuk kalangan muda?

Harapannya ketika belajar bahasa asing tidak hanya belajar bahasa Inggris, sebaiknya sebelum belajar tentukan dulu tujuan mau kerja dimana, ingin kerja apa. Bahasa Inggris yang merupakan bahasa pasaran, tetapi kenapa kebanyakan mahasiswa tidak mengerti bahasa tersebut. Dari TK sampai SMA bahkan ada yang sampai perguruan tinggi masih mempelajari bahasa Inggris, tetapi ada yang tetap tidak paham dan disini diperkirakan cara belajarnya-lah yang salah. Sekarang telah ada bahasa Inggris wajib dan peminatan, tetapi peminat bahasa Inggris tersebut tetap sedikit dan itu tetap tidak bisa berbahasa Inggris.
Guna menghadapai Era 4.0 mulai sekarang kalangan muda harus paham dan miliki skill bahasa asing setidaknya satu bahasa agar mudah beradaptasi terkhusus masuk ke dunia kompetisi mencari pekerjaan yang bukan hanya berkompetisi dengan satu negara tetapi dari baerbagai negara.

 

ShareTweetShareSend

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gedung FKM UNAND Kampus Jati Alami Kebakaran, 7 Unit Mobil Damkar Dikerahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Sumbar Bersama Palestina: Massa Serukan Penangkapan Netanyahu dan Galang Rp1,5 Miliar Donasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Privasi di Ujung Jari: Ancaman Nyata di Balik Media Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Ribu Warga Padang Bersatu: Solidaritas Tanpa Batas untuk Gaza.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inovasi Teknologi: Solusi Modern untuk Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Globalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aliansi BEM Sumbar Gelar Aksi Mei Melawan, Peringati May Day dan Hardiknas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Aksi KAMMI Sumbar di Depan Gedung DPRD, Ajukan Tuntuntan Untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jurnalis Perempuan dalam Bayang Teror: Ketika Intimidasi Menjadi Senjata untuk Membungkam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak