Potret pohon tumbang di Pantai Pasir Jambak akibat bencana abrasi, Senin (22/1/2024). (Genta Andalas/Zulkifli Ramadhani)

Padang Gentaandalas.com-Abrasi yang melanda Pantai Pasir Jambak, Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, pada Kamis (11/1/2023) lalu lalu telah mengikis bibir pantai sejauh 150 Meter. Dampaknya, setelah 10 hari omset pariwisata diakui menurun, terutama oleh para pedagang sekitar pantai, salah satunya Yul. Menurutnya omset penjualan menurun dikarenakan berkurangnya kunjungan wisata ke tempat ini pasca kejadian.

“Setelah terjadinya abrasi, dampaknya terasa bagi pedagang karena berkurangnya jumlah pengunjung yang datang kesini,”ujarnya saat diwawancarai Genta Andalas pada Senin, (22/1/2024).

Lebih lanjut, Yul menjelaskan bahwa akibat abrasi juga menyebabkan robohnya pohon- pohon pelindung untuk berteduh dibibir pantai serta rusaknya beberapa fasilitas yang ada seperti pondok-pondok tempat duduk dan warung pedagang.

“Ini bangunan tempat berjualan ambruk dihantam abrasi yang terjadi, pondok-pondok tempat duduk itu bergeser semua dan pohon pelindung tempat berteduh di bibir pantai ini habis tergerus abrasi,”ujarnya.

Selain itu pedagang lainnya, Ujang mengatakan hingga berita ini diterbitkan, belum ada bantuan dan pembenahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah akibat bencana yang terjadi. Meski diketahui saat ini tempat wisata tersebut sebelum abrasi, sedang gencar dibangun untuk peningkatan kunjungan wisata oleh Dinas Pariwisata daerah setempat.

“Di hari terjadinya abrasi, ada kunjungan dilakukan untuk memantau kejadian dan kondisi di pantai ini. Tapi bantuan tidak ada, bahkan bangunan kami bangun sendiri dan pondok-pondok kami yang menata kembali”ujar Ujang.

Melansir dari Metrotvnews, Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton menyampaikan penyebab abrasi pantai yang terjadi di Pantai Pasir Jambak diakibatkan hujan lebat dan pasang naik air laut yang semakin tinggi. Pasca abrasi terjadi, Hendri meminta warga sekitar bibir pantai untuk lebih waspada dan mengungsi ke daerah lain karena cuaca ekstrem yang tidak bisa diprediksi.

“Warga di sekitaran bibir pantai diminta lebih waspada dan kalau bisa mengungsi ke daerah lain karena cuaca ekstrem tidak bisa diprediksi,”ujarnya.

Reporter: Zulkifli Ramadhani dan Zahra Nurul

Editor : Tiara Juwita

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here