• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Rabu, 18 Juni 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas

Home Aneka Ragam

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Eating Disorder

oleh Redaksi
Sabtu, 10 April 2021 | 13:23 WIB
di Aneka Ragam, Konsultasi
0
(Genta Andalas/Riski Wahyudi)

(Genta Andalas/Riski Wahyudi)

ShareShareShareShare
(Genta Andalas/Riski Wahyudi)

Pentingnya menjaga kesehatan mental sama halnya dengan menjaga kesehatan fisik tubuh. Hal ini terjadi karena terdapat dualisme yang tidak dapat dipisahkan antara Mind and Body.  Ketika tubuh sedang dalam kondisi tidak fit maka akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang. Contohnya, ketika kita sedang sakit maka sering kehilangan motivasi, tidak bersemangat, merasakan lelah yang berlebihan.  Terganggunya kondisi psikis misalnya stres membuat penderitanya menjadi mudah marah, tidak fokus dan lain-lain.  Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sangat  baik dilakukan untuk menurunkan risiko gangguan kecemasan, menjaga suasana hati bahkan mencegah timbulnya penyakit dalam tubuh.

Masalah kesehatan mental yang lama dan tidak kunjung diatasi berkemungkinan menjadi gangguan (disorder), biasanya didorong oleh faktor-faktor dalam diri seseorang. Selanjutnya, kondisi  psikologis juga akan mempengaruhi pola kegiatan keseharian dan interaksi sosial seseorang sehingga menyebabkan kurang optimalnya performa dan fokus dalam menjalani kegiatan.

Gangguan kesehatan mental sendiri banyak sekali jenisnya salah satunya ialah Eating Disorder. Merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang sering dijumpai tetapi sulit untuk dikenali, maka bagaimana cara memahami ciri, gejala, pencegahan dan dampak dari eating disorder?. (Amelya Asti Pratiwi)

BacaJuga

Jumbo: Perjalanan Keberanian di Tengah Luka”

About Family: Pilihan Hidup dan Warisan Keluarga yang Menguji Hati

Narasumber: Diny Amenike, M.Psi. *)

Jawab:

Eating disorder merupakan gangguan makan yang dialami seseorang dengan gejala serta penyebab yang berbeda-beda. Eating disorder secara singkat dapat diartikan gangguan makan pada seseorang yang berkaitan dengan jumlah asupan makan yang dikonsumsinya, ada yang memiliki kecendrungan makan dengan porsi yang banyak (binge eating disorder), ada yang dengan porsi sedikit, kecendrungan makan dengan memuntahkan makanan atau  bahkan ada yang menolak makan/melaparkan diri (anoreksia).

Eating disorder sendiri erat kaitannya dengan body image, yang membuat adanya tekanan yang dirasakan seseorang terhadap bentuk tubuhnya. Sehingga, umumnya yang banyak mengalami eating disorder itu adalah kalangan model, public figure yang dituntut oleh lingkungannya untuk memiliki bentuk tubuh yang bagus. Meskipun umumnya faktor pendorong  terjadinya eating disorder adalah lingkungan sekitar, tapi tidak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang mengikuti seperti halnya  faktor biologis, psikologis dan sosial yang merupakan aspek-aspek yang tidak dapat terpisahkan dari individu. Faktor genetika juga bisa menjadi pendorong timbulnya kecendrungan gangguan eating disorder pada seseorang, serta faktor risiko bisa dilihat pada gejala anoreksia dimana adanya sistem pada otak yang mengontrol perilaku atau kebiasaan seseorang untuk  menolak lapar atau melaparkan diri. Oleh karena itu, semua faktor pendorong gangguan eating disorder akan saling berinteraksi satu sama lain.

Bagaimana cara mengatasi jika sudah mengalami gangguan kesehatan mental?

Penanganan pada penderita eating disorder adalah dengan dibawa ke pusat layanan kesehatan mental seperti psikiater dan psikolog,  yang dapat membantu  menstabilkan psikologis dengan medikasi dan psikoterapi pada psikolog.

Apa saja yang menjadi dampak dari gangguan kesehatan mental eating disorder?

Secara umum, dampak dari gangguan kesehatan mental eating disorder ini dibagi menjadi dua jenis :

  1. Dampak secara psikologis

orang yang menderita eating disorder ini akan sering merasa cemas akan pendapat orang lain terhadap dirinya. Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gangguan ini hadir karena adanya tekanan kepada penderita untuk memiliki bentuk tubuh yang bagus. Oleh karena itu, penderita akan sering merasa cemas akan dirinya, apakah bentuk tubuhnya sudah memenuhi standar atau belum. Kecemasan ini akan menyebabkan distress yang dapat berujung pada depresi dan adanya pikiran untuk bunuh diri (suicidal thought)

  1. Dampak secara fisiologis

a. Mempengaruhi imunitas tubuh

Tubuh yang tidak fit maka menyebabkan imunitas tubuh pun rendah dan akan mempengaruhi setiap kegiatan keseharian seseorang menjadi kurang optimal dan kurang fokus

b. Mudah sakit

Akibat imunitas tubuh yang rendah, maka menyebabkan seseorang jadi mudah sakit

c. Malnutrisi

seseorang yang menderita eating disorder yang memang memiliki gangguan pada pola makannya, tentu akan menderita malnutrisi atau kekurangan gizi bagi tubuhnya akibat adanya gangguan tadi

Apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat yang masih menyepelekan gangguan kesehatan mental dan apa sikap yang harus diambil ketika dihadapkan pada seseorang yang alami gangguan kesehatan mental?

Kesehatan psikis atau mental memang sangat penting untuk dijaga selain menjaga kesehatan fisik karena  keduanya berhubungan satu sama lain.  Jagalah kesehatan mental itu dengan selalu pandai dalam mengelola emosi apabila kita sedang menghadapi stres dan kondisi semacamnya. Ketika sedang dalam kondisi stres ada baiknya lakukan healing, relaksasi atau bahkan me time karena dapat membantu kita menjalani rutinitas dengan baik.

Menurut saya, ketika kita dihadapkan dengan seorang yang rasanya sedang memiliki gangguan kesehatan pada mentalnya ialah dengan menunjukan empati kita yang besar terhadapnya, kita harus tau bahwa kerentanan seseorang pastinya berbeda terhadap suatu hal.

*) Narasumber merupakan dosen Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Label: Gangguan mental
BagikanTweetBagikanKirim

Komentar

TERPOPULER

  • Menyelami Obsesi Kecantikan dan Luka dalam The Ugly Stepsister

    Menyelami Obsesi Kecantikan dan Luka dalam The Ugly Stepsister

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Pelaku Utama Kabur, Ratusan Warga Tertipu Lowongan Kerja Fiktif di Basko City Mall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Program Barak Militer bagi Siswa Bermasalah: Solusi atau Ancaman?

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Dugaan Ijazah Palsu : Serangan Politik atau Kritik Publik?

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak