Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar Suharyono saat memberikan keterangan pada aksi Serbu Polda Sumbar terkait kasus kematian Afif Maulana pada Rabu (26/6/2024).
(Genta Andalas/ Vika Yuliandari).

Padang, gentaandalas.com- Kepala Kepolisisan Daerah (Polda) Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono turun langsung menghadapi massa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Polda sejak pukul 14.00 siang pada Rabu (26/6/2024). Dalam keterangannya Suharyono mengungkapkan jika ia bertanggung jawab sepenuhnya atas kasus kematian Afif Maulana dan mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan 49 orang anggota polisi .

“Kami mendapatkan semua bukti dari saksi Adiya yang bersama korban sebelum kejadian dan saksi sudah diperiksa sebanyak empat kali dengan keterangan yang sama, selain itu 49 orang anggota Kapolri sudah kami amankan, tetapi itu bukan pelaku penganiyaan atas korban,,” Ungkap Suharyono kepada media, Rabu (26/6/2024.

Suharyono mengatakan bahwa akan memberikan akses CCTV Polsek Kuranji yang merekam saat kejadian penangkapan dan hasil autopsi kepada pihak keluarga dan LBH.

“Boleh. Pastinya,” kata Suharyono.

Ia juga menegaskan bahwa akan menjamin keamanan para saksi lainnya yang diminta untuk diperiksa.

Lebih lanjut menerangkan bahwa telah memeriksa saksi, Aditya yang saat kejadian diduga bersama Afif Maulana.

“Pada saat aksi pengejaran Afif Maulana merasa ketakutan, sedangkan Aditya telah berpengalaman dalam aksi tauran tersebut tetapi Afif yang masih lugu dan belum tau apa-apa tentang hal ini, tapi dialah yang mengajak pertama kali aksi tauran ini yaitu saudara Afif Maulana, pihak kepolisian mempunyai rekaman pembicaraan tersebut,” ujar Suharyono.

Saharyono melanjutkan bahwa saksi Aditya mengatakan jika sempat tercetus dari mulut Afif untuk mengajaknya melompat ke bawah Jembatan Kuranji, sebelum pertemuannya terakhir kali dengan Afif.

“Kira-kira perkiraan 1 menit saudara Aditya di ajak melompat karena malam itu pukul 3, mereka tidak tau kedalaman sungai, tidak tau berair atau tidak, bebatuan atau tidak mereka berdua tidak tau. Pada saat itu Afif Maulana mengatakan kepada Aditya untuk melompat saja dari jembatan tersebut, tetapi Aditya menjawab “jangan melompat lebih baik kita menyerahkan diri saja,” lalu jawab Afif Maulana tidak terdengar suaranya,” tambah Suharyono.

Pihak kepolisian,orang tua, dan orang-orang yang bersangkutan besok Kamis (27/06/2024) akan mendatangi polda untuk melihat bukti-bukti,visum dan otopsi dan Kepala kepolisian menyatakan untuk membawa bukti atas tuntutannya juga.

Orangtua Afif Maulana, Afrinaldi menyayangkan pihak kepolisian yang hanya memgambil keterangan dari saksi Adit saja.

“Apakah dari pihak kepolisan sudah memeriksa cctv dari kapolsek Kuranji siapa tahu anak saya ada terlihat disana,” ujar Afrinaldi.

Afrinaldi juga meminta agar pihak kepolisian dapat memberikan hasil visum dan autopsi kepada pihak keluarga secara terbuka.

Reporter: Vika Yuliandari dan Nurul IImi Ramadhani

Editor : Tiara Juwita

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here