Padang, gentaandalas.com- Mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) mengeluhkan kondisi Laboratorium Sentral yang dianggap tidak layak, mulai dari plafon bocor, sanitasi buruk, hingga peralatan praktikum rusak, yang disebut berdampak langsung pada kualitas pembelajaran.
Fasilitas laboratorium yang rusak dan pengadaan alat praktikum yang tertunda memicu keresahan mahasiswa. Mereka menilai kondisi tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga merugikan jalannya praktikum.
Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian dan Biosistem, M. Algidianda, menuturkan bahwa fasilitas di laboratorium biologi sangat memprihatinkan. “Langit-langit di ruang praktikum banyak bolong dan kalau hujan deras air merembes keluar. Pernah hampir menimpa praktikan. WC juga tidak terawat, flush rusak, air kecil sekali, bahkan kadang mati. Kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun lalu, tapi sampai sekarang belum juga tuntas diperbaiki,” katanya, Sabtu (20/9/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa pengadaan alat kerap tertunda. “Ada alat bedah yang dua tahun lalu diajukan, tapi sampai sekarang belum ada. Akibatnya praktikum bedah sempat tertunda beberapa semester. Padahal alat bedah tidak boleh berkarat, tapi yang ada sekarang kondisinya sangat buruk,” tambahnya.
Keluhan serupa datang dari mahasiswa laboratorium fisika, Dea, yang menyebut banyak alat rusak dan data praktikum tidak akurat. “Kalau alat rusak, kami terpaksa memperbaiki sendiri supaya praktikum bisa berjalan. Padahal hasilnya tidak presisi, data jauh dari teori. Akhirnya praktikan tidak bisa membuktikan teori dengan benar,” ungkap Dea Senin (22/9/2025).
Kepala Laboratorium Sentral, Yulia Eka Putri, menyatakan setiap keluhan mahasiswa harus disampaikan melalui formulir resmi. “Kalau tidak mengisi form keluhan, kami tidak bisa tindak lanjuti. Selama ini keluhan yang masuk lebih banyak soal lamanya uji, bukan kekurangan fasilitas,” ujarnya, Senin (22/9/2025). Ia menambahkan bahwa pengadaan alat disesuaikan dengan kebutuhan dan diusulkan ulang untuk tahun berikutnya bila benar-benar mendesak.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Praktikum Biologi, Feskaharny Alamsjah, menilai fasilitas utama untuk praktikum biologi masih cukup memadai. “Untuk praktikum biologi, alat yang paling dibutuhkan adalah mikroskop dan alat gelas. Sampai saat ini mikroskop cukup, bahkan satu mahasiswa bisa menggunakan satu mikroskop,” jelasnya, Jumat (19/9/2025).
Namun, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya sejalan dengan pengalaman mahasiswa. Mereka menegaskan meski alat tersedia, sebagian kondisinya tidak layak pakai, dan keterlambatan pengadaan membuat praktikum tidak berjalan sesuai rencana.
Algidianda menilai lambatnya perbaikan fasilitas dan pengadaan alat tidak lepas dari persoalan tata kelola dana yang tidak transparan. “Harapan saya, terutama untuk labor biologi, kami lebih diperhatikan. Dana harus transparan, jangan sampai kasus lama terulang. Fasilitas dasar seperti plafon, air, dan alat praktikum itu prioritas, bukan pelengkap,” tegas Algidianda pada Sabtu (20/8/2025).
Reporter: Sabilla Hayatul Dhi’fa dan Ulya Nur Fadillah
Editor: Fadhilatul Husni