Padang, gentaandalas.com- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Padang menegaskan pentingnya keterlibatan pers mahasiswa dalam mengawal keterbukaan informasi publik, khususnya terkait penyelenggaraan pemilu. Kehadiran media kampus dinilai strategis untuk mempercepat perubahan dan memperkuat demokrasi di kalangan generasi muda.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Kota Padang, Eris Nanda, dalam rapat penguatan kelembagaan sekaligus evaluasi pengisian kuisioner pada masa sanggah E-Monev Informasi Sumatera Barat 2025, Rabu (10/9/2025). Ia menyebut, hingga kini lembaganya masih kurang dikenal masyarakat, bahkan tidak sedikit yang masih menyamakan Bawaslu dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Bonus demografi mahasiswa justru menjadi potensi besar. Mereka punya platform sendiri untuk mempengaruhi lingkungannya secara cepat dan berdampak. Pers mahasiswa bisa mengawal badan publik agar tetap bekerja sesuai prosedur,” ujar Eris Rabu (10/9/2025).
Bawaslu berencana terus menggandeng media kampus dan organisasi mahasiswa guna memperkuat literasi keterbukaan informasi publik. Ke depan, pertemuan dengan komunitas mahasiswa akan diagendakan untuk mendorong keterlibatan mereka dalam pengawasan pelayanan publik.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Monitoring dan Evaluasi (Monev) Komisi Informasi Sumatera Barat 2025, Mona Sisca, menegaskan bahwa Bawaslu sebagai badan publik memiliki kewajiban memberikan informasi yang terbuka dan mudah diakses masyarakat. “Bawaslu wajib memberikan informasi. Jika tidak dijalankan, kepercayaan publik bisa hilang,” kata Mona pada Rabu (10/9/2025).
Mona mengapresiasi semangat Bawaslu Padang yang aktif mengikuti proses monev dan berkomitmen pada keterbukaan informasi publik. Menurutnya, kehadiran pers dan mahasiswa dalam agenda ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik sekaligus mendorong pengawasan terhadap badan publik.
Bawaslu menekankan, pers mahasiswa bukan hanya sekadar corong kampus, melainkan juga fasilitator demokrasi. Peran mereka diharapkan mampu mempercepat perubahan sekaligus memastikan transparansi lembaga publik tetap terjaga.
Reporter: Fadhilatul Husni dan Zahra Nurul Aulia
Editor: Redaksi