• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Jumat, 5 September 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas
Home Aspirasi

Sejarah Publik: Alternatif Karier Non Akademis

oleh Redaksi
Kamis, 4 September 2025 | 08:44 WIB
di Aspirasi, Karya Calon Anggota
0
(Ilustrasi/Sabila Hayatul Dhi'fa)

(Ilustrasi/Sabila Hayatul Dhi'fa)

ShareShareShareShare

Oleh: Dila Febrianti*

Selama ini masih banyak yang menganggap jurusan Sejarah hanya melahirkan guru, dosen, atau peneliti. Pandangan sempit tersebut membuat jurusan ini kerap dianggap membosankan dan kurang diminati. Bahkan, tidak sedikit yang meragukan prospek kerja lulusannya karena dinilai terbatas. Padahal, anggapan ini jelas keliru. Sejarah, khususnya melalui konsep Sejarah Publik, justru menawarkan banyak peluang karier yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Pertama, sejarah merupakan salah satu cabang ilmu sosial-humaniora yang penting bagi peradaban manusia. Namun, minat generasi muda terhadap bidang ini masih rendah karena stigma bahwa lulusan Sejarah sulit bersaing di dunia kerja. Padahal, perkembangan Sejarah Publik membuka jalan baru yang membuat lulusan Sejarah bisa berkiprah di luar ruang akademik.

Menurut kompasiana.com, public history atau Sejarah Publik mulai tumbuh di Amerika sejak 1970-an, berkembang di Eropa dan Australia pada 1990-an, lalu dikenal di Indonesia. Konsep ini memperluas peran sejarah dari sekadar konsumsi akademik menjadi bagian dari ruang publik. Praktiknya bisa dilihat di museum, arsip, situs bersejarah, media, hingga lembaga pemerintahan. Dengan begitu, sejarawan tidak hanya terbatas sebagai pengajar, tetapi juga hadir lebih dekat dengan masyarakat.

Kedua, Sejarah Publik mendorong kreativitas. Lulusan Sejarah dapat menulis novel berbasis peristiwa bersejarah, membuat film dokumenter, atau mengembangkan konten digital bertema sejarah. Bahkan, peluang di bidang industri kreatif, pariwisata budaya, dan program sejarah berbasis teknologi digital terbuka lebar. Dengan dukungan media sosial dan platform digital, sejarah bisa dikemas dengan cara yang lebih segar dan mudah dipahami.

Ketiga, penerapan Sejarah Publik juga membuktikan bahwa belajar sejarah bukanlah jalan buntu. Seorang lulusan Sejarah yang hobi menulis bisa menjadi penulis buku populer, mereka yang tertarik pada dunia visual bisa menjadi kreator film sejarah, sementara yang memiliki minat pada dunia pariwisata bisa mengelola situs wisata sejarah. Semua peluang ini menegaskan bahwa sejarah tetap relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Karena itu, pola pikir tentang lulusan Sejarah harus diubah. Mereka bukan hanya calon guru atau peneliti, tetapi juga kreator konten, penulis, produser film, hingga pengembang program sejarah berbasis digital. Sejarah Publik hadir sebagai jembatan yang membuat ilmu sejarah lebih dekat dengan masyarakat sekaligus membuka ruang kerja yang luas.

Maka, lulusan Sejarah tidak perlu ragu akan masa depan mereka. Justru dengan kreativitas dan kemampuan mengemas masa lalu secara menarik, mereka bisa membuktikan bahwa sejarah adalah jalan karier yang menjanjikan. Sejarah Publik adalah bukti bahwa masa lalu dapat menjadi bekal masa depan.

*Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

Label: JurusanMahasiswaprofesisejarahUnand
BagikanTweetBagikanKirim

Baca Juga

Solidaritas Perempuan, Jangan Hanya di Media Sosial

Solidaritas Perempuan, Jangan Hanya di Media Sosial

Jumat, 5 September 2025 | 22:58 WIB
Kompleks Makam Kuno Malalo: Bukti Tradisi Berkelanjutan dari Megalitik hingga Islam

Kompleks Makam Kuno Malalo: Bukti Tradisi Berkelanjutan dari Megalitik hingga Islam

Jumat, 5 September 2025 | 22:33 WIB
Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

Rabu, 3 September 2025 | 18:55 WIB
Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

Rabu, 3 September 2025 | 11:34 WIB
MWA-UM: Dari Wadah Representasi Menjadi Portofolio Jabatan

MWA-UM: Dari Wadah Representasi Menjadi Portofolio Jabatan

Rabu, 3 September 2025 | 08:50 WIB
Dilema Naturalisasi: Antara Penguatan Timnas dan Regenerasi Lokal

Dilema Naturalisasi: Antara Penguatan Timnas dan Regenerasi Lokal

Rabu, 3 September 2025 | 08:31 WIB

TERPOPULER

  • Kronologi Korupsi Alat Laboratorium yang Jerat Petinggi UNAND

    Kronologi Korupsi Alat Laboratorium yang Jerat Petinggi UNAND

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Korupsi di UNAND 3,57 Miliar, 12 Orang Tersangka Termasuk Mantan Wakil Rektor l

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Wakaf Rp100 Ribu di UNAND, Sukarela yang Terasa Wajib

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak