
Padang, gentaandalas.com— Puncak acara Pesona Budaya Hoyak Tabuik 2025 berlangsung semarak di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman, pada Minggu (6/7/2025), dengan dihadiri lebih dari 200 ribu pengunjung dari dalam dan luar daerah. Dua Tabuik, Tabuik Pasa dari Nagari Pasa dan Tabuik Subarang dari Nagari Subarang diarak penuh khidmat dalam prosesi budaya yang menjadi daya tarik utama.
Tradisi tahunan yang menjadi ikon budaya Kota Pariaman ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan musik tradisional Minangkabau. Tari Gelombang menyambut tamu kehormatan. Sementara ribuan pasang mata menantikan momen paling dinanti Hoyak Tabuik dan pembuangan replika ke laut sebagai simbol pengantaran arwah Husein ke alam Barzakh.
Wali Kota Pariaman, Yota Balad, mengungkapkan kebanggaannya atas kehadiran langsung Menteri Kebudayaan RI, dan menyebut Pemko Pariaman tengah mengupayakan pengakuan internasional atas Tabuik sebagai Warisan Budaya takbenda UNESCO. “Tabuik telah dijaga secara turun-temurun sejak abad ke-19. Ini bukan sekadar tradisi, tapi identitas budaya Minangkabau yang terus diperkuat dan dilestarikan,” ujar Yota Minggu (6/7/2025).
Yota juga menambahkan bahwa prosesi Hoyak Tabuik tidak hanya berlangsung satu hari, tetapi telah digelar sejak 27 Juni hingga mencapai puncaknya hari Minggu (6/7/2025). Sementara itu, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat dalam merawat tradisi Tabuik. Menurutnya, tradisi ini telah terdokumentasi sejak tahun 1887 dan menjadi contoh akulturasi budaya yang memperkaya warisan kebudayaan nasional. “Tabuik adalah warisan yang hidup. Sebuah kekayaan budaya yang tak ternilai dan harus dijaga bersama,” tegas Fadli pada Minggu (6/7/2025).
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menyatakan bahwa Kota Pariaman kini memiliki Museum Budaya sebagai pusat pelestarian tradisi lokal. Ia menambahkan bahwa pemerintah pusat akan mendukung pengembangan museum tersebut melalui alokasi anggaran khusus dari Kementerian Kebudayaan. “Kita dorong Hoyak Tabuik menembus panggung internasional. Bukan hanya sebagai warisan, tapi sebagai pengikat silaturahmi dan simbol harmoni budaya,” ujar Vasko pada Minggu (6/7/2025).
Reporter: Junivermana Yoga
Editor: Fadhilatul Husni