• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, 19 Agustus 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas
Home Berita Liputan

Festival Hari Anak: Ruang Bermain, Belajar, dan Tumbuh Bersama

oleh Redaksi
Senin, 30 Juni 2025 | 07:23 WIB
di Liputan
0
Potret kemeriahan suasana Festival Hari Anak yang diselenggarakan oleh Komunitas Aruna di halaman Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kota Padang. Pada Car Free Day (CFD) pada Minggu pagi (29/6/2025) (Oktavia Ramadhani)

Potret kemeriahan suasana Festival Hari Anak yang diselenggarakan oleh Komunitas Aruna di halaman Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kota Padang. Pada Car Free Day (CFD) pada Minggu pagi (29/6/2025) (Oktavia Ramadhani)

ShareShareShareShare
Potret kemeriahan suasana Festival Hari Anak yang diselenggarakan oleh Komunitas Aruna di halaman Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kota Padang. Pada Car Free Day (CFD) pada Minggu pagi (29/6/2025) (Oktavia Ramadhani)

Suasana penuh warna dan tawa anak-anak menyemarakkan kawasan Car Free Day (CFD) Padang dalam gelaran Festival Hari Anak yang diselenggarakan oleh komunitas Aruna pada Minggu (29/6/2025). Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kota Padang.

Meskipun peringatan Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli, pelaksanaan festival ini dipercepat. Hal tersebut dilakukan karena sebagian besar panitia Aruna akan pulang ke kampung halaman menjelang libur semester. Percepatan menjadi pilihan terbaik agar kegiatan tetap berjalan optimal dengan dukungan panitia yang lengkap.

Festival ini menjadi bagian dari upaya komunitas Aruna untuk menghadirkan ruang bermain dan belajar bagi seluruh anak. Sarah Aziza Khairunisa, selaku co-founder sekaligus kepala Aruna, menjelaskan bahwa awal mula Aruna terbentuk dari keresahan pribadi saat menjalani masa akhir studi.

“Kami awalnya mahasiswa yang stres menghadapi tugas akhir. Aku dan temanku, Kak Raya, mulai dengan berbagi buku ke rumah singgah pasien anak. Lalu berkembang menjadi keinginan menciptakan komunitas dengan filosofi yang mendalam: menghadirkan ruang bermain dan belajar bagi anak-anak yang tidak mendapatkan haknya, baik karena sakit, keterbatasan ekonomi, maupun lingkungan yang tidak mendukung,” jelas Sarah saat diwawancarai Genta Andalas, pada Minggu (29/6/2025)

Dengan latar belakang pendidikan psikologi, Sarah dan timnya mendirikan Aruna berdasarkan pemahaman tentang pentingnya perkembangan psikologis anak. Ia menyampaikan bahwa pada dasarnya anak-anak memiliki tugas perkembangan yang idealnya dipenuhi melalui aktivitas bermain dan belajar. Namun kenyataannya, masih banyak anak yang tidak mendapatkan kesempatan tersebut.

Festival Hari Anak tahun ini mengusung tema “Jejak Mimpi” dengan menghadirkan berbagai wahana seperti lempar target, pos mewarnai, pojok baca, playground, dan sejumlah permainan fisik lainnya yang dirancang untuk menstimulasi kemampuan motorik, sensorik, serta kognitif anak. Kegiatan ini turut mendapatkan dukungan dari beberapa pihak, antara lain Aruna Efinance, Broka, dan Tanah Ombak.

Ketua pelaksana kegiatan, Asyifa Norhasana menambahkan bahwa tujuan utama festival ini adalah memberikan ruang terbuka bagi semua anak, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya memahami tahapan perkembangan anak.

“Banyak orang tua belum mengetahui tahapan perkembangan anak. Jadi, kami ingin memberi ruang bermain yang sesuai dengan usia mereka,” ujar Asyifa.

Dengan persiapan yang hanya berlangsung selama dua bulan, Aruna berhasil menarik lebih dari 100 peserta, jauh melampaui target awal sebanyak 60 anak. Meski sebagai komunitas baru mereka masih menghadapi tantangan dalam hal pengenalan ke publik dan teknis lapangan, semangat tim Aruna tetap menyala.

“Ini juga jadi ajang untuk memperkenalkan Aruna ke masyarakat,” lanjut Asyifa.

Tidak hanya menghadirkan ruang bermain, Aruna juga membuka donasi selama kegiatan berlangsung. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan rutin komunitas, khususnya di bangsal kanker anak.

“Kami bukan lembaga yang menyalurkan bantuan dalam bentuk uang atau barang. Namun, kami mengolah energi, waktu, dan donasi menjadi kegiatan yang menstimulasi anak-anak, terutama mereka yang sedang menjalani pengobatan jangka panjang,” terang Sarah.

Salah satu pengunjung, Zahara dari Payakumbuh, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia datang bersama anaknya yang berusia dua tahun. “Awalnya memang untuk seru-seruan, tapi ternyata juga bisa mengasah keberanian si kecil. Tadi ikut mewarnai, ikut lempar target, motorik dan sensoriknya juga terasah,” tuturnya. Ia juga berharap ke depannya panitia bisa lebih optimal dalam pengaturan teknis di lapangan.

Bagi Sarah, momen paling berkesan dari kegiatan ini adalah melihat senyum dan tawa lepas dari anak-anak yang bermain dengan bebas, menjadi dirinya sendiri tanpa tekanan untuk bertindak seperti orang dewasa. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi kenangan indah atau core memory yang akan terus mereka ingat hingga dewasa.

Ke depannya, Aruna berencana terus memperluas jangkauan. Saat ini, kegiatan bulanan masih berfokus pada anak-anak dengan kanker. Namun, mereka berharap bisa menjangkau anak-anak lain, seperti penderita jantung, ginjal, maupun anak-anak marginal yang tidak memiliki lingkungan pendukung.

“Kami hadir bukan sebagai wadah untuk anak-anak, tetapi sebagai penghubung yang menghadirkan kegiatan penuh makna,” pungkas Sarah.

Festival Hari Anak ini membuktikan bahwa kolaborasi dan empati dapat melahirkan ruang edukatif yang inklusif dan membahagiakan bagi setiap anak. Aruna menunjukkan bahwa dengan niat dan cinta, ruang bermain bisa menjadi jembatan bagi mimpi-mimpi kecil untuk tumbuh dan berkembang.

Reporter: Oktavia Ramadhani dan Zaki Latif Bagia Rahman 

Label: cfdhari anak
BagikanTweetBagikanKirim

Baca Juga

Mahasiswa KKN UNAND Edukasi Siswa SD soal Kekerasan Seksual dan Bullying di Pasaman

Mahasiswa KKN UNAND Edukasi Siswa SD soal Kekerasan Seksual dan Bullying di Pasaman

Kamis, 31 Juli 2025 | 12:40 WIB
Polda Desak Tertib Aksi, Mahasiswa Gugat Arogansi dan Bungkam Aspirasi

Polda Desak Tertib Aksi, Mahasiswa Gugat Arogansi dan Bungkam Aspirasi

Rabu, 9 Juli 2025 | 14:47 WIB
Pesona Hoyak Tabuik Pariaman, Ribuan Warga Saksikan Tabuik Dilarungkan ke Laut

Pesona Hoyak Tabuik Pariaman, Ribuan Warga Saksikan Tabuik Dilarungkan ke Laut

Senin, 7 Juli 2025 | 12:06 WIB
Potret Semarak Hoyak Tabuik Pariaman di Pesisir Barat Sumatra

Potret Semarak Hoyak Tabuik Pariaman di Pesisir Barat Sumatra

Senin, 7 Juli 2025 | 11:37 WIB
RS UNAND dan Smile Train Indonesia Hadirkan Operasi Gratis Bibir Sumbing

RS UNAND dan Smile Train Indonesia Hadirkan Operasi Gratis Bibir Sumbing

Rabu, 2 Juli 2025 | 10:45 WIB
Gantikan Sistem Usang, MYUNAND Belum Siap Pakai

Gantikan Sistem Usang, MYUNAND Belum Siap Pakai

Minggu, 29 Juni 2025 | 21:01 WIB

TERPOPULER

  • Larangan Akun Ganda, Pertarungan Privasi dan Regulasi

    Larangan Akun Ganda, Pertarungan Privasi dan Regulasi

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ketika Generasi Muda Kehilangan Harapan di Negeri Sendiri

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat, Antara Terobosan dan Tambalan Darurat

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mendaki Gunung: Antara Eksistensi dan Keselamatan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ngopi di Kafe, Antara Ilusi Kerja dan Ajang Gaya

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak