
Padang, gentaandalas.com- Ratusan warga dari berbagai daerah di Sumatera Barat menjadi korban penipuan berkedok lowongan kerja di Basko City Mall. Korban telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Pauh dan Polresta Padang. Hingga kini, satu orang yang diduga sebagai kaki tangan pelaku telah diamankan, sementara dua pelaku utama masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Modus penipuan dilakukan dengan menjanjikan pekerjaan sebagai Sales Promotion Girl (SPG), kasir, satpam, penjaga gudang, hingga staf administrasi di pusat perbelanjaan tersebut. Para korban diminta membayar antara Rp600 ribu hingga Rp2 juta lebih untuk mendapatkan posisi tersebut. Namun, setelah membayar dan menunggu, mereka tidak pernah menerima panggilan kerja.
Kanit Lantas Polsek Pauh, AKP Movery Mirza Faksi, mengonfirmasi bahwa total kerugian korban bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga Rp3 juta. Ia menyebut pelaku utama merupakan dua perempuan yang kini kabur, dan memiliki lebih dari 10 kaki tangan. Movery juga menjelaskan bahwa korban dapat membuat laporan di polsek sesuai domisili masing-masing.
“Beda-beda kerugiannya ada yang 3 juta, 1,5 juta, 1 juta, 5 ratus ribu. Pelaku utama cewe 2 orang kabur,” jelas Movery pada Senin (16/6/2025).
Sementara itu Kepala Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Kanit SPKT) Polresta Padang, Ipda Wahyu, Menyampaikan kasus penipuan ini dilakukan dengan rapi, menggunakan lokasi hotel sebagai tempat wawancara kerja untuk menimbulkan kesan profesional. Namun setelah kasus ini terbongkar, pelaku diketahui telah melarikan diri dari kediaman keluarganya di Piai Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Salah satu korban warga Lubuk Buaya, Naldo, menyadari dirinya tertipu setelah mendatangi Basko City Mall untuk mulai bekerja sebagai satpam malam, namun namanya tidak terdaftar dalam jadwal piket. Ia mengalami kerugian sebesar Rp1,8 juta.
Korban lainnya, asal Kuranji, Rita, menceritakan suami dan anak-anaknya juga tertipu dengan total kerugian mencapai Rp2,9 juta. Saat mereka menunjukkan ID Card kepada satpam Basko, diketahui bahwa kartu tersebut palsu dan tidak ada proses rekrutmen yang sedang berlangsung. Rita mengungkapkan bahwa penipuan ini melibatkan jaringan, dengan korban yang diajak untuk merekrut korban baru. Ia menyebut dua nama sebagai dalang utama Aziza dan Reviviani.
Sementara itu, salah satu kaki tangan, Niko, yang diamankan mengaku juga menjadi korban. Ia menyatakan bahwa dirinya ikut membayar kepada pelaku utama untuk dijanjikan pekerjaan, dan turut dilibatkan sebagai panitia rekrutmen.
Dari pantauan tim Genta Andalas, lebih dari 800 orang telah menjadi korban penipuan ini. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena korban tidak hanya berasal dari Padang, tetapi juga dari daerah lain seperti Padang Panjang, Batusangkar, dan Pesisir Selatan.
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus ini dan meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran kerja yang mencurigakan, terutama jika diminta membayar sejumlah uang di awal proses perekrutan.
Reporter: Junivermana Yoga dan Zulkifli Ramadhani
Editor: Fadhilatul Husni
Komentar