• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, 29 Juli 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas

Home Berita Feature

Menyusuri Keindahan Goa Kelelawar Padayo, Lubuk Kilangan

oleh Redaksi
Sabtu, 29 Juni 2024 | 12:48 WIB
di Feature, Karya Calon Anggota
0
Dua orang pengunjung saat memasuki lokasi wisata Goa Kelelawar Padayo, yang berlokasi di Indarung,  Kota Padang. (Genta Andalas/ Latifah Maratus)

Dua orang pengunjung saat memasuki lokasi wisata Goa Kelelawar Padayo, yang berlokasi di Indarung, Kota Padang. (Genta Andalas/ Latifah Maratus)

ShareShareShareShare
Dua orang pengunjung saat memasuki lokasi wisata Goa Kelelawar Padayo, yang berlokasi di Indarung, Kota Padang pada Kamis (27/6/2024) (Genta Andalas/ Latifah Maratus)

Oleh : Latifah Maratus Sholihah

Padang, kota yang terkenal dengan pesona wisata baharinya, kini turut memperkenalkan destinasi tersembunyi yang tak kalah menarik, yaitu Goa Kelelawar Padayo. Untuk sampai ke Goa Padayo pengunjung harus melewati jalan utama PT Semen Padang menuju Bukit Padayo, Kelurahan Indarung, dengan jarak kurang lebih tiga kilometer dari pintu masuk. Selain dapat menikmati keindahan goa, di tengah perjalanan menuju lokasi, pengunjung juga memiliki kesempatan untuk melihat dan memfoto serta memberi makan rusa totol yang berada di dalam kandang besi.

Setelah tiba di gerbang Bukit Padayo, pengunjung akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 10.000 per orang, yang sudah termasuk biaya parkir. Diteruskan perjalanan selanjutnya menuju titik parkir yang terletak sekitar 100 meter di atas permukaan laut. Suasana alami Bukit Padayo yang hijau, lengkap dengan kicauan burung dan udara yang segar, akan memberikan pengunjung pengalaman menyegarkan jiwa dan pikiran yang sangat cocok untuk menghilangkan stres.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni Bukit Padayo sejauh sekitar 400 meter dari tempat parkir. Dalam perjalanan menuruni bukit, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih alami dan terjaga keindahannya. Jalan setapak yang terbuat dari balok semen yang disusun dengan rapi di atas tanah oleh penduduk setempat memberi kesan indah dan teratur. Selama perjalanan, terlihat aliran air sungai kecil yang jernih, menyegarkan mata dan pikiran pengunjung.

Sampai akhirnya, pengunjung tiba di Goa Kelelawar Padayo di mana ribuan kelelawar terbang bebas, menciptakan pemandangan langka dan unik. Gemercik air dan suara kelelawar yang terbang di dalam goa menciptakan kesan mistis dan memukau yang tak terlupakan.

Salah satu pengelola wisata Goa Padayo, Mis, mengungkapkan bahwa proses pengembangan destinasi wisata ini sudah berlangsung selama enam tahun. Namun, baru-baru ini, goa ini secara resmi dijadikan tempat wisat sejak dua bulan terakhir. “Kalau ditemukannya mungkin sudah lama ya, tapi kami merintisnya itu mulai enam tahun lalu, sedangkan awal mula dijadikan tempat wisata itu baru kira-kira 2 bulan ini, pada saat itu, diresmikan oleh bapak wali kota langsung, setelah itu kami gratiskan pengunjung masuk selama 5 hari, dan barulah kami dirikan portal ini untuk mencari dana membenahi goa dan ini juga dibantu dan didukung oleh CSR Semen Padang.” Ujarnya, saat diwawancara Genta Andalas, Kamis (27/6/2024).

Sejak diresmikan, banyak pengunjung datang untuk menikmati keindahan Goa ini secara langsung. Salah seorang pengunjung, Nisa mengaku sangat menikmati kondisi alam sekitar yang masih asri.

“Sebenarnya kami kesini itu untuk mengisi waktu kosong, terus healing, penasaran juga kan karena sering lewat di beranda, dan sambil belajar juga kalau sebenarnya itu banyak loh tempat tersembunyi yang perlu kita ketahui dan pelajari lebih lanjut,” ujar Nisa.

Dengan keasrian alam yang luar, tantangan perjalanan menarik, dan keunikan goa yang menakjubkan, Goa Kelelawar Padayo menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan bagi para pencinta alam, dan petualangan. Dengan adanya fasilitas jembatan kayu dan pegangan tangan, pengunjung dapat menjelajahi Goa ini dengan lebih nyaman dan aman.

*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas

 

 

Label: Goa KelelawarIndarungKota PadangPadayoSumatera BaratWisata Kota Padang
BagikanTweetBagikanKirim

Baca Juga

Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

Sabtu, 26 Juli 2025 | 22:01 WIB
Indonesia di Tengah Pusaran Konflik Timur Tengah

Indonesia di Tengah Pusaran Konflik Timur Tengah

Rabu, 23 Juli 2025 | 11:31 WIB
Ketika Seribu Halaman Tak Menjawab Keadilan

Ketika Seribu Halaman Tak Menjawab Keadilan

Selasa, 22 Juli 2025 | 22:54 WIB
Ketika Aturan ODOL Menindas yang Paling Lemah

Ketika Aturan ODOL Menindas yang Paling Lemah

Kamis, 17 Juli 2025 | 15:58 WIB
Persepsi Gunung Padang: Bagaimana Pseudoarkeologi  Mempengaruhi Imajinasi Publik

Persepsi Gunung Padang: Bagaimana Pseudoarkeologi Mempengaruhi Imajinasi Publik

Rabu, 16 Juli 2025 | 12:06 WIB
Potret Penampilan Festival Nasional Wisran Hadi II

Potret Penampilan Festival Nasional Wisran Hadi II

Minggu, 6 Juli 2025 | 12:23 WIB

TERPOPULER

  • Persepsi Gunung Padang: Bagaimana Pseudoarkeologi  Mempengaruhi Imajinasi Publik

    Persepsi Gunung Padang: Bagaimana Pseudoarkeologi Mempengaruhi Imajinasi Publik

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Keindahan Pemandian Lubuk Minturun, Berenang Sembari Memberi Makan Ikan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Legal Tapi Tidak Adil, Izin PT. Sumber Permata Sipora Ancam Pulau Sipora

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Potret Festival Hari Anak di CFD Padang Bersama Komunitas Aruna

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ketika Aturan ODOL Menindas yang Paling Lemah

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Potret Penampilan Festival Nasional Wisran Hadi II

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Festival Wisran Hadi II Dibuka, Warisan Sastra di Tangan Generasi Muda

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak