• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Rabu, 29 Oktober 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas
Home Aspirasi

Membedah Fenomena Kenakalan Remaja: Tantangan dan Solusi

oleh Redaksi
Selasa, 21 Mei 2024 | 11:06 WIB
di Aspirasi, Karya Calon Anggota
0
(Ilustrasi / Zahra Nurul Aulia)

(Ilustrasi / Zahra Nurul Aulia)

ShareShareShareShare
(Ilustrasi / Zahra Nurul Aulia)

oleh:Alya Anastasya

Kenakalan remaja telah menjadi sorotan dalam masyarakat modern, menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan orang tua, pendidik, dan pemerintah. Fenomena ini meliputi berbagai perilaku yang melanggar norma sosial, seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan, vandalisme, kenakalan seksual, dan perilaku merugikan lainnya. Meskipun tidak semua remaja terlibat dalam perilaku ini, dampak negatifnya cukup signifikan untuk diperhatikan.

Perilaku kenakalan remaja disebabkan oleh sejumlah faktor kompleks. Hal tersebut berupa faktor salahnya pergaulan remaja, sehingga menyebabkan seringnya terlibat perilaku yang merugikan. Selanjutnya berupa faktor sekolah, lingkungan sekolah yang tidak mendukung, adanya perilaku perundungan, dan tekanan akademik dari sekolah menjadi salah satu penyebab kenakalan remaja.

Tidak hanya itu, penyebab lainnya dari perilaku kenakalan remaja adalah faktor lingkungan sosial berupa ketidakstabilan ekonomi dan ketidaksetaraan sosial. Kemudian, faktor keluarga. Lingkungan keluarga yang tidak stabil, kekurangan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua, kurangnya komunikasi dalam keluarga, hingga terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dapat menjadi pemicu dalam perilaku kenakalan remaja. Kurangnya pengawasan orang tua dalam memperhatikan aktivitas anak-anak mereka secara cukup dapat meningkatkan resiko terjadinya kenakalan remaja.

Tindakan kenakalan remaja menimbulkan dampak yang luas dan serius, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Dampak negatif tersebut diantaranya mempengaruhi kesehatan mental remaja, sehingga bentuk kenakalan tersebut berupa mengonsumsi obat-obat terlarang. Mempengaruhi kesehatan fisik, berupa penyakit menular, kerusakan organ tubuh, hingga kematian. Angka kriminalitas di tanah air akan semakin meningkat, hal ini merupakan dampak dari kenakalan remaja tersebut. Remaja yang melakukan kenakalan cenderung terganggu dalam pendidikan, sehingga menyulitkan mereka dalam berkonsentrasi dan sulit untuk mencapai potensi penuh dalam hal kecerdasan.

Kenakalan remaja adalah masalah kompleks yang harus diberi perhatian serius untuk mengatasinya. Dalam menangani kasus kenakalan remaja, diperlukan sebuah pendekatan holistik dan terpadu dari berbagai pihak, mencakup keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Adapun beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja. Pertama, melalui lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga, membangun hubungan baik antara orang tua dan anak, memberikan dukungan pada hobi dan minat anak serta tidak membuat anak merasa terkekang. Kedua, melalui pendidikan dan kesadaran. Akses pendidikan tidak hanya dapat menambah pengetahuan dan keterampilan, melainkan pendidikan karakter dan agama yang tercukupi dapat membentengi anak dari kenakalan remaja.

Ketiga, kegiatan positif. Melalui kegiatan positif berupa olahraga, seni, dan kegiatan sukarelawan, dapat membantu mengalihkan energi mereka ke arah yang konstruktif. Keempat, konseling dan dukungan mental. Usia remaja adalah usia yang rentan dan memiliki rasa ingin tahu terhadap dunia orang dewasa yang tinggi. Hal tersebut terkadang menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan, seperti dampak pada kesehatan mental remaja. Memberikan kemudahan dalam akses layanan kesehatam mental dan memberikan dukungan pada remaja terkait masalah psikologis dapat membantu mereka menghadapi tantangan tersebut. Terakhir, penegakan hukum yang adil dan konsisten dapat memberikan sinyal kuat bahwa perilaku kenakalan remaja tidak akan dioleransi. Penegakan hukum yang tegas dapat menjadi sebauh rambu peringatan bagi remaja, sehingga akan mengurangi angka kenakalan remaja di tanah air.

Untuk dapat menyelenggarakan solusi dari kenakalan remaja di tanah air, diperlukan kontribusi aktif dari berbagai pihak agar dapat mewujudkannya. Melalui tindakan pencegahan dari sedini mungkin yang tepat, kita dapat membantu remaja menghindari jalan yang merugikan dan membangunmasa depan yang lebih baik untuk mereka dan masyarakat secara keseluruhan. Kesadaran penuh dari pihak keluarga, sekolah. masyarakat dan pemerintah dapat membantu pencegahan dan penanganan dari kenakalan remaja menjadi lebih efektif. Dalam menangani kenakalan remaja kita harus lebih memperhatikan masalah serta akar terjadinya hal tersebut. Hingga kita dapat menerapkan tindakan serta solusi yang tepat untuk mencegah kenakalan remaja lebih merajalela agar dapat menciptakan sumber manusia yang lebih berkualitas.

*Penulis merupakan manhasiswa Department Satsra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

Editor: Haura Hamidah

BagikanTweetBagikanKirim

Baca Juga

Solidaritas Perempuan, Jangan Hanya di Media Sosial

Solidaritas Perempuan, Jangan Hanya di Media Sosial

Jumat, 5 September 2025 | 22:58 WIB
Kompleks Makam Kuno Malalo: Bukti Tradisi Berkelanjutan dari Megalitik hingga Islam

Kompleks Makam Kuno Malalo: Bukti Tradisi Berkelanjutan dari Megalitik hingga Islam

Jumat, 5 September 2025 | 22:33 WIB
Sejarah Publik:  Alternatif Karier Non Akademis

Sejarah Publik: Alternatif Karier Non Akademis

Kamis, 4 September 2025 | 08:44 WIB
Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

Rabu, 3 September 2025 | 18:55 WIB
Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

Rabu, 3 September 2025 | 11:34 WIB
MWA-UM: Dari Wadah Representasi Menjadi Portofolio Jabatan

MWA-UM: Dari Wadah Representasi Menjadi Portofolio Jabatan

Rabu, 3 September 2025 | 08:50 WIB

TERPOPULER

  • Korupsi di UNAND 3,57 Miliar, 12 Orang Tersangka Termasuk Mantan Wakil Rektor l

    Korupsi di UNAND 3,57 Miliar, 12 Orang Tersangka Termasuk Mantan Wakil Rektor l

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    1 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Zaki Latif Resmi Terpilih Sebagai PU Genta Andalas 2025/2026

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Zulkifli Ramadhani Terpilih Menjadi PU Genta Andalas Periode 2023/2024

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak