• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Rabu, 6 Agustus 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas
Home Berita Feature

Dengke Naniura Cita Rasa Sashimi Khas Indonesia dari Suku Batak

oleh Redaksi
Senin, 6 Mei 2024 | 18:20 WIB
di Feature, Karya Calon Anggota, Khasanah Budaya
0
Dangke Naniura/ Indonesia .go.id

Dangke Naniura/ Indonesia .go.id

ShareShareShareShare
Dangke Naniura/ Indonesia .go.id

Oleh               : Asyani Rahayu Simatupang

Bukan hanya Jepang yang punya sashimi sebagai jamuan tradisional mentah, negara kita juga punya olahan mentah berbahan dasar ikan yang kali ini lahir dari cita rasa unik khas Sumatera Utara khususnya Suku Batak, yakni Dengke Naniura. Dengke Naniura merupakan jejak pangan leluhur yang eksistensinya terus diabadikan hingga saat ini.

Secara bahasa, Dengke Naniura dirujuk dari bahasa batak toba, “Dengke” artinya “ikan”, dan “Naniura” berarti “yang diasamkan”. Dengke juga disebut Dekke. Secara istilah, Dengke Naniura  merupakan makanan yang dalam proses pengolahannya tidak dimasak melalui api, namun difermentasi dengan menggunakan utte (asam) jungga dan kemudian dibiarkan selama beberapa jam agar daging ikannya lembut. Ikan yang umum digunakan untuk jamuan ini adalah ikan karper atau lebih dikenal sebagai ikan mas. Namun tidak menutup kemungkinan jika ikan nila, ikan mujair, dan beberapa jenis ikan tawar lainnya dapat dijadikan sebagai pengganti.

Secara historis, Dengke Naniura hanya dihidangkan pada jamuan makan para raja dan upacara-upacara adat di Tanah Batak. Bahkan tidak semua juru masak yang diberi kepercayaan untuk membuatnya. Esensinya sangat istimewa dan sakral, sebab tidak semua situasi diperbolehkan menghidangkan jamuan mentah ini. Dahulu, tampilannya begitu sederhana. Ikan mas yang diolah dihidangkan dengan wujud yang utuh dari kepala hingga ekor, disayat tipis pada bagian tengah daging agar bumbu dan rempah-rempah dapat meresap.

Dengke Naniura matang dari hasil fermentasi asam jungga yang dapat mengurangi bau amis pada ikan, sekaligus sebagai antimikroba. Penambahan asam pada ikan dapat mengurangi bakteri dan berfungsi untuk mendenaturasi protein pada ikan sehingga daging ikan menjadi matang dan berwana keputihsusuan. Resep pembuatannya pun cukup sederhana, turun-temurun dari leluhur yang tinggal di kawasan pesisir dan wilayah sekitar toba.

Untuk membuat Dangke Naniura rempah-rempah yang digunakan dalam proses pengolahannya tidak sesederhana itu. Butuh satu sendok makan andaliman untuk menciptakan rasa pedas dan sedikit getir di daging ikan. Andaliman sendiri hanya tumbuh di hutan Sumatra Utara dan punya harga jual cukup fantastis di luar pulau. Lalu tentunya ikan mas fillet dan asam jungga sebagai bahan baku utama, cabai rawit, jahe, kemiri sangrai, sari lengkuas, rias, garam secukupnya, bawang putih, bawang merah, lokio atau bawang batak, kemudian bunga honje yang sudah dikukus hingga empuk. Semuanya dicampur rata setelah bahan-bahannya dihaluskan lalu dioleskan ke seluruh permukaan ikan fillet yang sudah di potong-potong. Kemudian Dengke Naniura dan bumbu yang sudah dicampurkan tadi  perlu didiamkan selama kurang lebih 4 jam untuk proses fermentasi dan pematangan.

Tesya, gadis pesisir beretnis Batak mengaku bahwa kesan pertamanya terhadap Dengke Naniura sedikit sulit untuk didefinisikan.

“Rasanya sedikit aneh saat pertama kali mencobanya, tapi saya pikir itu karena saya kurang familiar saja. Kalau boleh jujur, saya sangat terkesima dengan rempah-rempah yang dipadukan. Dagingnya enak, tidak terlalu alot,” ungkap Tesya Simanjuntak saat diwawancarai pada Sabtu (13/4/2024)

Sepakat dengan opini Tesya, Debora Manik mengatakan bahwa ia sangat menyukai Dengke Naniura walau masih di suapan pertama.

“Kenikmatannya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Cita rasa yang gurih, asam, dan pedas dari andaliman membuat saya berspekulasi bahwa budaya dan kuliner batak sangat di berkati. Kalian harus coba sendiri, saya jamin lidah kalian akan bergetar menikmati sensasinya,” Ucapnya.

Oleh karena rasanya yang begitu lezat, kemahsyuran Dengke Naniura bahkan diabadikan dalam lagu suku Batak (Toba) yang berjudul Tabo do Dekke Naniura (Betapa enaknya Dengke Naniura) yang diciptakan oleh artis Batak untuk menggambarkan kenikmatan Ikan yang fermentasi ini.

Tak kalah dengan Sashimi ala Jepang dan Ceviche dari Peru, Dengke Naniura hadir dengan cita rasa yang eksotis perpaduan antara ikan air tawar mentah dengan resep tradisional menjadikannya begitu  manarik. Naniura sering ditemui di berbagai acara adat Batak Toba seperti pernikahan, pesta memasuki rumah, jamuan di acara syukuran rumah ibadah, atau bahkan di restoran dan rumah makan khas Suku Batak.

*Penulis Merupakan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas

Label: IndonesiaSuku Batak.
BagikanTweetBagikanKirim

Baca Juga

Menapaki Jejak Kejayaan di Candi Muaro Jambi

Menapaki Jejak Kejayaan di Candi Muaro Jambi

Jumat, 1 Agustus 2025 | 11:23 WIB
Negara Lalai, Rakyat Resah: Cermin Buram Perlindungan Data di Indonesia

Negara Lalai, Rakyat Resah: Cermin Buram Perlindungan Data di Indonesia

Kamis, 31 Juli 2025 | 15:13 WIB
BUMN Dalam Cengkeraman Korupsi, Gagalnya Tata Kelola dan Lemahnya Tindakan

BUMN Dalam Cengkeraman Korupsi, Gagalnya Tata Kelola dan Lemahnya Tindakan

Kamis, 31 Juli 2025 | 13:21 WIB
Thrift Fashion: Simbol Ekonomi Kreatif di Kalangan Anak Muda

Thrift Fashion: Simbol Ekonomi Kreatif di Kalangan Anak Muda

Kamis, 31 Juli 2025 | 12:54 WIB
Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

Sabtu, 26 Juli 2025 | 22:01 WIB
Indonesia di Tengah Pusaran Konflik Timur Tengah

Indonesia di Tengah Pusaran Konflik Timur Tengah

Rabu, 23 Juli 2025 | 11:31 WIB

TERPOPULER

  • Persepsi Gunung Padang: Bagaimana Pseudoarkeologi  Mempengaruhi Imajinasi Publik

    Persepsi Gunung Padang: Bagaimana Pseudoarkeologi Mempengaruhi Imajinasi Publik

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mengenal Sumbang Duo Baleh, Kode Etik dalam Kebudayaan Minangkabau

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Inovasi Teknologi: Solusi Modern untuk Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Globalisasi

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Keindahan Pemandian Lubuk Minturun, Berenang Sembari Memberi Makan Ikan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ketika Aturan ODOL Menindas yang Paling Lemah

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tradisi Pemindahan Tulang Jenazah, Bentuk Penghormatan Kepada Leluhur Khas Suku Batak

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Migrasi sebagai Alat Tawar: Politik Perbatasan antara Turki dan Uni Eropa

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak