Padang Gentaandalas.com-Seruan Aksi Ibu Pertiwi Memanggil yang diadakan oleh para akademisi, aktivis, mahasiswa dan elemen masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) di depan kantor Gubernur Sumbar, Rabu (20/3/2024). Aksi yang bertemakan “Sumbar Melawan, Tegakkan Keadaban Bernegara, Selamatkan Demokrasi,” ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi, sekaligus pernyataan sikap untuk mendesak pemerintah mengusut tuntas kecurangan pemilu, tindakan tegas atas lonjakan harga kebutuhan pokok, penolakan dwifungsi ABRI, hingga menuntut para pejabat untuk tetap patuh pada peraturan perundang-undangan.
Massa aksi menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama sebelum memulai orasi sebegai bentuk rasa nasionalis, di depan Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (20/3/2024) (Genta Andalas/Zulkifli Ramadhani)koordinator aksi Ibu Pertiwi Memanggil, Hary Efendi menyampaikan aspirasinya dengan menjelaskan tujuan aksi sebagai bentuk keprihatinan atas negara Ibu Pertiwi dengan kondisi demokrasinya. (Genta Andalas/ Zulkifli Ramadhani)Pernyataan sikap oleh akademisi dari UNAND, Rudi Febriamansyah, yang menyampaikan 8 tuntutan terkait kecurangan pemilu dan kebijakan pemerintah, seperti desakan kepada DPR untuk menggunakan hak angket untuk penyelidikan kecurangan pemilu, mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok, hingga penolakan dwifungsi ABRI. (Genta Andalas/ Zulkifli Ramadhani)Penyampaian orasi oleh perwakilan mahasiswa dari Serikat Mahasiswa Muslim Pengurus Cabang Kota Padang yang menekankan adanya kemunduran demokrasi akibat pelanggaran aturan dan kurangnya independensi lembaga negara. (Genta Andalas/Zulkifli Ramadhani)Orasi juga dilakukan oleh unsur masyarakat yakni Direktur Yayasan Citra Mandiri Mentawai, Rifai Lubis yang menyuarakan terkait kondisi demokrasi saat ini telah mengkhianati perjuangan 1998. (Genta Andalas/Zulkifli Ramadhani)Kondisi kemacetan lalu lintas di tengah aksi Ibu Pertiwi Memanggil di jalan Jend. Sudirman No. 51, Padang Pasir, Padang Barat, Kota Padang, tepatnya di depan kantor Gubernur Sumbar. (Genta Andalas/Zulkifli Ramadhani)
