Padang Gentaandalas.com-Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas (UNAND) kembali menggelar aksi mimbar bebas dalam rangka evaluasi 3 tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi-Audy yang berlangsung di sekitar sentral pendidikan Pasar Baru, Pauh, Kota Padang pada Minggu, (25/2/2024). Presiden Mahasiswa UNAND, Firdaus menerangkan bahwa aksi ini merupakan ajakan terhadap masyarakat untuk turut mengawal penyampaian tuntutan terhadap pemerintah provinsi, di depan kantor Gubernur.
”Aksi mimbar bebas ini, aksi pemanasan dan sekaligus mengajak masyarakat dan mahasiswa untuk ikut serta dalam aksi utama besok,” ujar Firdaus.
Lebih lanjut Firdaus menerangkan bahwa penyampaian tuntutan akan diadakan pada Senin (26/2/2024) dimulai dengan aksi long march dari kampus satu Universitas Islam Negeri Imam Bonjol hingga depan Kantor Gubernur Sumbar. Aksi ini merupakan aksi jilid ketiga Sumbar Madani. Dari 25 janji yang disampaikan dalam era kepemimpinan Mahyeldi-Audy masih banyak yang belum terealisasikan dari pembangunan stadion utama hingga kesejahteraan petani, sehingga akan dilakukan aksi utama dalam rangka mengevaluasi dan memberikan tuntutan yang mendesak diakhir 1 tahun kepemimpinan Mahyeldi-Audy.
“Ada 25 janji namun masih banyak yang belum terealisasikan sehingga kita akan mengevaluasi dan memberikan tuntutan yang mendesak pada gubernur dan wakil untuk segera menuntaskan program unggulan dan visi misinya sebelum 1 tahun periode menjabatnya berakhir,” jelas Firdaus.
Memanggapi aksi yang dilakukan, Mahasiswa departemen akuntansi, Ahmad Faiz Firmansyah yang turut serta dalam aksi mimbar bebas menyampaikan bahwa aksi mimbar bebas ini langkah yang bagus dan berharap aksi utama bisa lebih masif sehingga pesan tersampaikan pada pemerintah.
“Tindakan ini merupakan langkah yang bagus dimana segala sesuatu dimulai dari yang kecil dan pada aksi besok hari bisa lebih masif dan pesan yang disampaikan kepada pemerintah bisa lebih diperhatikan,” ujar Faiz.
Reporter : Zahra Nurul dan Zulkifli Ramadhani
Editor : Tiara Juwita
Komentar