• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Sabtu, 4 Oktober 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas
Home Gentainment Karya Calon Anggota

Mengenal Limpiang, Makanan Tradisional yang Manis dari Solok Selatan

oleh Redaksi
Minggu, 2 Juli 2023 | 02:23 WIB
di Karya Calon Anggota, Khasanah Budaya
0
Limpiang, makanan tradisional yang manis dari Solok Selatan, Kamis (22/6/2023) (Genta Andalas/Vannisa Fitri)

Limpiang, makanan tradisional yang manis dari Solok Selatan, Kamis (22/6/2023) (Genta Andalas/Vannisa Fitri)

ShareShareShareShare

 

Limpiang, makanan tradisional yang manis dari Solok Selatan, Kamis (22/6/2023) (Genta Andalas/Vannisa Fitri)

Oleh: Vannisa Fitri*

Sumatra Barat merupakan salah satu provinsi yang dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan alam tersebut terdiri dari flora dan fauna. Selain itu tanah yang subur juga dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan untuk bercocok tanam. Hasil dari bercocok tanam juga sering dijadikan sebagai olahan makanan tradisional yang berasal dari Sumatra Barat. Salah satu olahan makanan tersebut adalah Limpiang yang merupakan olahan khas dari Solok Selatan, Sumatra Barat.

Camilan manis yang terbuat dari tepung beras ketan dan pisang ini menjadi oleh-oleh yang wajib dibeli jika berlibur ke Solok Selatan. Tak hanya itu saja, Limpiang juga menjadi makanan pelengkap ketika terdapat upacara adat ataupun pernikahan. Bentuknya yang bulat dan bertekstur padat namun lembut didalam menjadikan olahan ini tidak cocok jika dimakan ketika sudah dingin. Hal itu akan membuat Limpiang menjadi keras dan sulit dimakan. Makanan ini lebih cocok disajikan ketika masih panas. Biasanya masyarakat di Solok Selatan lebih sering mengkonsumsi olahan makanan ini bersama teh atau kopi di pagi hari.

Rosni, salah satu penjual yang sudah lama berjualan Limpiang mengatakan olahan makanan ini cukup mudah dibuat. Hal ini disebabkan karena bahan olahan pembuatan Limpiang sangat mudah ditemukan di warung atau kedai yang dekat dengan masyarakat.

“Banyak yang mengira proses pembuatan Limpiang ini sulit untuk dibuat, padahal sebenarnya sangat mudah untuk dicoba membuatnya. Selain itu, bahan-bahannya juga tidak sulit didapatkan,” ungkap Rosni saat diwawancarai pada Kamis (22/6/2023) .

Lebih lanjut, Rosni mengatakan dalam pembuatan Limpiang tepung beras ketan dicampur dengan pisang yang sudah dihancurkan, lalu diaduk secara bersamaan dan ditambah garam serta vanila. Setelah tercampur rata, olahan Limpiang dibentuk bulat penyet dan bagian tengahnya diisi dengan kelapa parut yang sudah dicampur dengan gula merah. Setelahnya dimasukkan kedalam minyak panas dengan api kecil. Proses penggorengan biasanya menghabiskan waktu 15 sampai 20 menit.

Cita rasa yang manis dan gurih dari pisang bercampur dengan parutan kelapa berwarna merah menjadikan Limpiang sangat digemari oleh anak-anak, orang tua ataupun penikmatnya. Sebagai makanan tradisonal, harga Limpiang tidaklah mahal, namun biasanya sangat bervariasi tergantung ukuran, mulai dari ukuran yang besar untuk acara perkawinan seharga ratusan ribu, ukuran menengah limapuluh ribuan dan ukuran kecil seharga seribuan. Walaupun tergolong makanan tradisional, namun makanan ini masih tetap eksis sampai hari ini.

Yuli, salah satu pembeli Limpiang dari Padang mengungkapkan bahwa kelezatan Limpiang menjadi oleh-oleh favorit khas Solok Selatan, rasa manis dan lembut juga cocok dinikmati anak-anak.

“Saya biasanya setiap liburan ke Solok Selatan, Limpiang makanan yang wajib dibeli, karena rasanya manis dan disukai oleh anak-anak,” ungkap Yuli saat diwawancarai pada Kamis (22/6/2023).

*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Andalas

 

Label: makananSolokTradisional
BagikanTweetBagikanKirim

Baca Juga

Solidaritas Perempuan, Jangan Hanya di Media Sosial

Solidaritas Perempuan, Jangan Hanya di Media Sosial

Jumat, 5 September 2025 | 22:58 WIB
Kompleks Makam Kuno Malalo: Bukti Tradisi Berkelanjutan dari Megalitik hingga Islam

Kompleks Makam Kuno Malalo: Bukti Tradisi Berkelanjutan dari Megalitik hingga Islam

Jumat, 5 September 2025 | 22:33 WIB
Sejarah Publik:  Alternatif Karier Non Akademis

Sejarah Publik: Alternatif Karier Non Akademis

Kamis, 4 September 2025 | 08:44 WIB
Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

Rabu, 3 September 2025 | 18:55 WIB
Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

Rabu, 3 September 2025 | 11:34 WIB
MWA-UM: Dari Wadah Representasi Menjadi Portofolio Jabatan

MWA-UM: Dari Wadah Representasi Menjadi Portofolio Jabatan

Rabu, 3 September 2025 | 08:50 WIB

TERPOPULER

  • Korupsi di UNAND 3,57 Miliar, 12 Orang Tersangka Termasuk Mantan Wakil Rektor l

    Korupsi di UNAND 3,57 Miliar, 12 Orang Tersangka Termasuk Mantan Wakil Rektor l

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Kronologi Korupsi Alat Laboratorium yang Jerat Petinggi UNAND

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • UNAND Angkat Bicara Kasus Korupsi Rp3,57 Miliar

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    1 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Inovasi Teknologi: Solusi Modern untuk Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Globalisasi

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak