• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Rabu, 29 Oktober 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas
Home Aspirasi

Lingkaran Ketimpangan Pendapatan Indonesia yang Tidak Berubah

oleh Redaksi
Jumat, 30 Juni 2023 | 10:52 WIB
di Aspirasi, Gentainment, Karya Calon Anggota
0
(Ilustrator/Zulkifli Ramdhani)

(Ilustrator/Zulkifli Ramdhani)

ShareShareShareShare
(Ilustrator/Zulkifli Ramdhani)

Oleh: Zulkifli Ramdhani*

Kondisi perekonomian Indonesia pada saat ini cenderung mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Bahkan, kondisi perekonomian Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia. Menurut data rilisan dari International Menotary Fund (IMF) pada 2 November 2022, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menempati posisi 17 di dunia dengan PDB mencapai US$1,29 triliun. Sedangkan pada tahun 2021, data rilisan IMF menunjukkan PDB Indonesia sebesar US$1,19 triliun. PDB adalah indikator yang mengukur perkembangan ekonomi suatu negara. Melalui data rilisan IMF tersebut, dapat dilihat kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami pertumbuhan.

Perkembangan ekonomi Indonesia yang mengalami pertumbuhan tersebut, rata-rata pendapatan penduduk pun meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, tercatat PDB Indonesia mencapai Rp 71 juta per tahun atau sebesar Rp 5,9 juta per bulannya. Sedangkan untuk data 2021, BPS mencatat PDB per kapita Indonesia Rp 62,2 juta per tahun atau Rp 5,18 juta perbulannya. Terlihat dari 2021 ke 2022, adanya kenaikan cukup signifikan dalam rata-rata pendapatan di Indonesia.

Melalui peningkatan PDB Indonesia setiap tahunnya membuktikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia pun mengalami peningkatan. Akan tetapi, pada kenyataannya terjadi ketimpangan pendapatan antara si kaya dan si miskin yang perlu menjadi sorotan lebih. Ketimpangan pendapatan ini pun mendapat sorotan dari Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin, dalam acara 14th Annual Conference Asia-Pasific Tax Forum di Jakarta pada Rabu 3 Mei 2023. Ma’ruf melirik tren ketimpangan pendapatan Indonesia terus meningkat seiring laju liberalisasi ekonomin dan menjadi problem global sejak dekade 1980-an hingga hari ini.

Ketimpangan pendapatan di Indonesia dapat dilihat dari rasio gini. Rasio gini pada rentang yang mendekati 0 artinya tingkat ketimpangan rendah hingga mendekati rentang 1 berarti tingkat ketimpangannya tinggi. Sedangkan, menurut data BPS pada September 2022, rasio gini Indonesia sebesar 0.381 dan mengalami stagnansi atau tanpa perubahan perbandingan dibandingkan September 2021. Rasio gini di perkotaan tercatat 0,402 pada September 2022 yang mana nilai itu naik dibandingkan September 2021 sebesar 0,398 dan rasio gini di pedesaan 0,313 yang turun sedikit sekali dari 0,314 pada September 2022.

Persoalan ketimpangan pendapatan kerap terabaikan karena perekonomian negara secara garis besar yang mengalami peningkatan. Padahal, tingkat ketimpangan pendapatan dapat menunjukkan pemerataan kondisi perekonomia negara. Menurut laporan dari Bank Dunia, pada 2021 kelompok 50% terbawah di Indonesia hanya memiliki total kekayaan 5,46% dari total kekayaan rumah tangga nasional. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan 20 tahun lalu, yakni 5,86% total kekayaan rumah tangga nasional di tahun 2021. Sementara 10% penduduk teratas memiliki 60,2% dari total aset rumah tangga secara nasional yang meningkat dibandingkan tahun 2001 sebesar 57,44%.

Dari data tersebut, peningkatan rata-rata pendapatan penduduk dari tahun ke tahun berarti dipengaruhi oleh peningkatan dari 10% kelompok penduduk teratas. Sedangkan 50% penduduk terbawah bukannya mengalami peningkatan, dibandingkan 20 tahun lalu melainkan mengalami penurunan. Permasalahan ini perlu menjadi fokus bagi setiap orang dan terutama oleh pemerintah. Kebijakan yang dijalankan dan perkembangan ekonomi negara yang terjadi selama ini, ternyata tidak mengalami perkembangan yang sama dari segi tingkat ketimpangannya.

Data tersebut semakin menunjukkan betapa besarnya perbedaan ketimpangan antara kelompok penduduk teratas dengan mayoritas penduduk di Indonesia. Ketimpangan yang ada ini disebabkan oleh banyak faktor terutama terfokusnya pembangunan di kota-kota besar saja sehingga tidak terjadi pemerataan yang baik. Banyak daerah yang tidak memiliki akses dan fasilitas publik yang sama sehingga perkembangan ekonomi dan pekerjaan yang ada tidak se-efisien dan efektif daerah dengan akses dan fasilitas yang baik seperti di kota-kota besar. Hal ini harus segera diatasi dengan baik agar kesenjangan yang ada tidak semakin besar dan tidak menjadi pola lingkaran yang terus berulang.

Selain itu, ketimpangan yang besar dapat menjadi awal adanya kecemburuan sosial, bahkan konflik sosial dan kegaduhan politik nantinya. Sebaiknya dari pemerintah harus ada solusi yang tepat melalui kebijakan distribusi kekayaaan dan mendorong fokus pembangunan dan perkembangan sektor ekonomi pada kalangan kelompok masyarakat bawah dan menengah.

*Penulis merupakan mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisni Universitas Andalas

Label: Aspirasiekonomi
BagikanTweetBagikanKirim

Baca Juga

Solidaritas Perempuan, Jangan Hanya di Media Sosial

Solidaritas Perempuan, Jangan Hanya di Media Sosial

Jumat, 5 September 2025 | 22:58 WIB
Kompleks Makam Kuno Malalo: Bukti Tradisi Berkelanjutan dari Megalitik hingga Islam

Kompleks Makam Kuno Malalo: Bukti Tradisi Berkelanjutan dari Megalitik hingga Islam

Jumat, 5 September 2025 | 22:33 WIB
Sejarah Publik:  Alternatif Karier Non Akademis

Sejarah Publik: Alternatif Karier Non Akademis

Kamis, 4 September 2025 | 08:44 WIB
Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

Aksi 1 September ditunggangi, BEM UNAND Nyatakan Sikap

Rabu, 3 September 2025 | 18:55 WIB
Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

Empat Tahun PTN-BH, UNAND Dinilai Gagal Berbenah

Rabu, 3 September 2025 | 11:34 WIB
MWA-UM: Dari Wadah Representasi Menjadi Portofolio Jabatan

MWA-UM: Dari Wadah Representasi Menjadi Portofolio Jabatan

Rabu, 3 September 2025 | 08:50 WIB

TERPOPULER

  • Korupsi di UNAND 3,57 Miliar, 12 Orang Tersangka Termasuk Mantan Wakil Rektor l

    Korupsi di UNAND 3,57 Miliar, 12 Orang Tersangka Termasuk Mantan Wakil Rektor l

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    1 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Zaki Latif Resmi Terpilih Sebagai PU Genta Andalas 2025/2026

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Kronologi Korupsi Alat Laboratorium yang Jerat Petinggi UNAND

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak