Jumat, 9 Mei 2025
No Result
View All Result
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
No Result
View All Result
Genta Andalas
No Result
View All Result

Home Aspirasi

Suara dari Jawa Penentu Masa Depan Indonesia

by Redaksi
Rabu, 28 Juni 2023 | 16:03 WIB
in Aspirasi, Karya Calon Anggota
0
(Ilustrator/Zulkifli Ramadhani)

(Ilustrator/Zulkifli Ramadhani)

ShareShareShareShare
(Ilustrator/Zulkifli Ramadhani)

Oleh: Zulkifli Ramdhani*

Pemilihan Umum (pemilu) adalah sebuah proses demokrasi negara Indonesia dalam memilih pemimpin Presiden dan Wakil Presiden yang akan duduk di pemerintahan negara. Indonesia pun saat ini tengah menuju pelaksanaan pemilu pada tahun 2024 mendatang. Pemilu yang akan datang ini menjadi penentu arah dan masa depan bangsa Indonesia dalam lima tahun selanjutnya. Namun, sangat disayangkan pada faktanya, pemilu yang dijalankan di negeri ini ditentukan dari hasil suara di Pulau Jawa.

Pulau Jawa adalah pulau dengan kepadatan penduduk nomor satu di Indonesia. Kepadatan penduduk dipulau Jawa dikarenakan berbagai alasan, seperti banyak pendatang yang mencoba merantau ke pulau Jawa, baik untuk bekerja maupun untuk belajar. Pulau Jawa telah menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan Indonesia, tentunya hal ini membuat banyaknya kesempatan kerja yang lebih banyak. Dari faktor pendidikan, pulau Jawa menjadi pusat pendidikan terutama di Yogyakarta yang disebut sebagai kota pendidikan. Jadi, padatnya penduduk di pulau Jawa menyebabkan banyak faktor yang menjadi alasan banyak masyarakat Indonesia yang merantau ke pulau Jawa.

BacaJuga

Antara Legalitas dan Legitimasi: Polemik Politik Gibran di Pusaran Demokrasi

Gedung FKM UNAND Kampus Jati Alami Kebakaran, 7 Unit Mobil Damkar Dikerahkan

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2022, Indonesia memiliki populasi sebesar 275,77 juta jiwa. Sebesar 154,34 juta jiwa atau 56,05% diantaranya bertempat tinggal di pulau Jawa. Data ini pun didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam rilis surveinya terkait rincian data pemilih di daerah-daerah tiap pulau Indonesia. Data tersebut menyatakan bahwa berdasarkan data jumlah suara di provinsi Jawa Barat mencapai 17,4%, Jawa Tengah 16,1%, Jawa Timur 16,2% sedangkan Sumatra secara keseluruhan 20,4%, Kalimantan 5,9%, Sulawesi 7% dan Maluku-Papua 3,3%

Dari data tersebut dapat dipahami bahwa dari jumlah pemilih di provinsi Jawa Barat saja sudah mendekati total suara keseluruhan suara di pulau Sumatra dan jauh dari jumlah suara yang ada di pulau lainnya. Dapat dikatakan calon yang memenangkan suara di tiga provinsi pulau Jawa tersebut sudah mendapat jumlah suara terbanyak dan besar kemungkinan memenangkan pemilu. Sistem pemilu di Indonesia yaitu setiap orang memiliki suara yang sama dan persyaratan menang pemilu dengan perolehan suara lebih dari 50% total suara. Hal ini menjadikan pemimpin bangsa dalam setiap pemilu yang dijalankan akan ditentukan oleh hasil dari pulau jawa.

Memang syarat menang pemilu juga harus memiliki setidaknya 20% suara disetiap provinsi dengan total lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa jika memperoleh penuh suara semua provinsi luar pulau Jawa masih kurang dari 50% total suara. Ini berarti hak suara di pulau Jawa memiliki peran besar menentukan pemimpin bangsa.

Selain itu, secara historis Presiden di Indonesia juga hanya B.J. Habibie yang terhitung non-jawa dan saat itu Habibie juga diangkat untuk menggantikan Soeharto, bukan dari hasil pemilu. Hal ini juga menjadi bukti bahwa pemimpin bangsa sangat ditentukan oleh suara dari pulau Jawa. Tidak sedikit juga tokoh politik yang menyatakan hal yang sama terkait Jawa menjadi penentu pemimpin bangsa. Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan. Dalam perbincangan Luhut Binsar dengan pengamat politik Rocky Gerung menyatakan orang Jawa memiliki peran besar dan jika bukan orang Jawa jangan memaksakan diri. Selain itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera juga menyebutkan bahwa Jawa masih menjadi kunci menang Pemilu 2024 dalam acara Bimbingan Teknis Legislator PKS pada 2 November 2022.

Pada pemilu 2024 nanti, dapat dikatakan penentu masa depan bangsa ada pada hasil di pulau Jawa. Namun, hal itu bukan berarti rakyat di luar Jawa tidak memiliki hak suara yang tidak ada perannya. Hal ini dikarenakan syarat menang pemilu selain memperoleh suara lebih dari 50% total suara dan setidaknya memiliki 20% suara disetiap provinsi dengan total lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia. Maka dari itu, pemilik hak suara luar pulau Jawa, juga memiliki peran menentukan pemimpin bangsa walaupun tidak sekuat suara pulau Jawa.

*)Penulis merupakan Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Andalas

Tags: AspirasiIndonesiaPemilu 2024
ShareTweetShareSend

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    Atap Bagonjong pada Rumah Gadang sebagai Identitas Sosial Masyarakat Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gedung FKM UNAND Kampus Jati Alami Kebakaran, 7 Unit Mobil Damkar Dikerahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Sumbar Bersama Palestina: Massa Serukan Penangkapan Netanyahu dan Galang Rp1,5 Miliar Donasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Privasi di Ujung Jari: Ancaman Nyata di Balik Media Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Ribu Warga Padang Bersatu: Solidaritas Tanpa Batas untuk Gaza.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inovasi Teknologi: Solusi Modern untuk Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Globalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Uang Japuik, Adat Pariaman yang Masih Sering Disalahartikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aliansi BEM Sumbar Gelar Aksi Mei Melawan, Peringati May Day dan Hardiknas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Aksi KAMMI Sumbar di Depan Gedung DPRD, Ajukan Tuntuntan Untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jurnalis Perempuan dalam Bayang Teror: Ketika Intimidasi Menjadi Senjata untuk Membungkam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak