• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, 19 Agustus 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas
Home Berita

Pakar Gender: Pola Relasi Tidak Seimbang Jadi Sebab Kekerasan Seksual di Kampus

oleh Redaksi
Senin, 26 Desember 2022 | 22:44 WIB
di Berita, Liputan
0
Ilustrasi/Joy Prima

Ilustrasi/Joy Prima

ShareShareShareShare
Ilustrasi/Joy Prima

Padang, gentaandalas.com- Pola relasi kekuasaan yang terdapat dalam lingkungan kampus disebut sebagai salah satu faktor terjadinya kekerasan seksual di kampus. Hal ini disebutkan langsung oleh pakar gender Universitas Andalas (Unand) Jendrius yang menyatakan pola relasi tidak seimbang ini salah satunya dapat terjadi antara dosen dan mahasiswa.

“Dosen memiliki posisi dan otoritas tinggi terhadap mahasiswa, sebaliknya mahasiswa berada pada posisi subordinat dan tergantung kepada dosen dalam hal nilai dan bimbingan tugas akhir. Kondisi ini rawan dimanfaatkan oleh oknum dosen yang memiliki niat tidak baik,” jelas Jendrius saat diwawancarai Genta Andalas via WhatsApp, Minggu (25/12/2022).

Lebih lanjut, Jendrius menuturkan bahwa terdapat hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kekerasan seksual yang terjadi di daerah kampus. Hal pertama yaitu mengembangkan dan membangun budaya anti kekerasan termasuk kekerasan seksual, yang kedua, kampus harus mengeluarkan kebijakan tanpa toleransi terhadap kekerasan seksual, terutama bagi pelaku.

Senada dengan pendapat yang dipaparkan pakar gender tersebut, Direktur Lembaga Berbadan Hukum (LBH) World Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan, Rahmi Meri Yanti menyebutkan perlu adanya ketegasan dari pihak kampus untuk membuat aturan larangan bimbingan tugas di ruangan tertutup untuk mencegah perilaku yang tidak semena-mena oleh dosen.

“Kampus perlu membuat aturan yang melarang mahasiswa melakukan bimbingan dengan dosen di rumah dosen, tempat tertutup, serta tempat sepi,” jelas Meri saat diwawancarai Genta Andalas, Senin (26/12/2022).

Lebih lanjut, Meri menjelaskan bahwa mahasiswa harus melaporkan ke pihak kampus jika dosen mengiming-imingi  nilai  kepada mahasiswa untuk melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Pihak kampus pun harus segera menanggapi laporan dari mahasiswa tersebut.

Menanggapi kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh dosen berinisial K, diketahui dari audiensi yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Dekan FIB Herwandi pun sudah memberikan pernyataan mengenai larangan bimbingan di rumah dosen, di luar fakultas, bahkan di luar lingkungan kampus.

Oleh sebab itu, perlu adanya ketegasan lagi dari Unand untuk menegakkan peraturan tersebut agar hal-hal yang tidak dinginkan dapat dicegah.

Reporter: Fatiza Khaira dan Souty Syahrani

Editor: Bilqis Zehira Ramadhanti Ishak

Label: kekerasan seksualkekuasaanUnand
BagikanTweetBagikanKirim

Baca Juga

Citation Share

Citation Share – Istilah Baru yang Muncul Saat AI Shifting

Selasa, 19 Agustus 2025 | 18:26 WIB
Bendera Fiksi, Luka Asli Demokrasi

Bendera Fiksi, Luka Asli Demokrasi

Minggu, 17 Agustus 2025 | 18:23 WIB
Menapaki Jejak Kejayaan di Candi Muaro Jambi

Menapaki Jejak Kejayaan di Candi Muaro Jambi

Jumat, 1 Agustus 2025 | 11:23 WIB
Mahasiswa KKN UNAND Edukasi Siswa SD soal Kekerasan Seksual dan Bullying di Pasaman

Mahasiswa KKN UNAND Edukasi Siswa SD soal Kekerasan Seksual dan Bullying di Pasaman

Kamis, 31 Juli 2025 | 12:40 WIB
Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

Sabtu, 26 Juli 2025 | 22:01 WIB
Polda Desak Tertib Aksi, Mahasiswa Gugat Arogansi dan Bungkam Aspirasi

Polda Desak Tertib Aksi, Mahasiswa Gugat Arogansi dan Bungkam Aspirasi

Rabu, 9 Juli 2025 | 14:47 WIB

TERPOPULER

  • Ketika Generasi Muda Kehilangan Harapan di Negeri Sendiri

    Ketika Generasi Muda Kehilangan Harapan di Negeri Sendiri

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Larangan Akun Ganda, Pertarungan Privasi dan Regulasi

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat, Antara Terobosan dan Tambalan Darurat

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mendaki Gunung: Antara Eksistensi dan Keselamatan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ngopi di Kafe, Antara Ilusi Kerja dan Ajang Gaya

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak