Oleh: Asra Hayati Syahrul Nova
Pinyaram merupakan salah satu makanan tradisional Minangkabau. Biasanya masyarakat membuatnya ketika menyambut bulan-bulan yang dianggap lebih baik dari bulan yang lainnya, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, menyambut Bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Isra dan Mi’raj, dan lain-lainnya. Tetapi sejalan dengan perkembangan dunia dan teknologi, kebiasaan membuat pinyaram sudah memudar. Hanya segelintir orang yang mampu membuatnya. Biasanya, masyarakat yang mampu membuatnya tinggal di perkampungan. Namun, kemampuan itu hanya dimilki oleh orang yang sudah tua. Anak muda atau gadis Minangkabau kurang berminat untuk membuat kue yang seperti ini. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya ragam kue yang berkembang saat ini mulai dari daerah, kota, bahkan ada yang dari luar negeri. Mereka tidak melakukannya bukan hanya karena tidak pandai dalam membuat, tetapi sifat malas dalam membuat makanan-makanan tradisional adalah kendala nomor satu. Banyak orang yang berpikir makanan tradisional sudah sangat ketinggalan dan rasanya juga dikalahkan oleh makanan dari luar negeri.
Pinyaram adalah makanan yang praktis dan tidak mengandung banyak modal dalam membuatnya (ekonomis). Bahan-bahan yang dibutuhkan juga tidak sulit dicari. Bahannya sudah ada di sekitar kita. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat pinyaram, diantaranya kelengkapan bahan dan cara pembuatannya. Bahan yang harus dilengkapi antara lain gula (gula pasir atau gula aren, tepung beras putih, vanille, garam, air atau santan, dan minyak goreng.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seseorang agar menghasilkan pinyaram yang enak, sehat, dan gurih dimulai dengan memanaskan gula harus sampai mencair, lalu dinginkan. Setelah itu, masukkan tepung beras putih ke dalam mangkok dan tuangkan gula yang sudah dingin ke dalam mangkok tersebut kemudian aduk sampai rata. Jika adukan itu masih keras, tambahkan dengan air yang dingin (dapat juga dengan santan) sampai adukannya kental. Kemudian masukkan garam dan vanille secukupnya.