(Genta Andalas/Fauzan Fajari)

Padang, gentaandalas.com-Sudah lebih dari satu tahun kuliah secara daring dilakukan, pemberian nilai terhadap mahasiswa pun menyesuaikan dengan sistem daring. Dosen Fakultas Teknologi Informasi Hasdi Putra mengungkapkan bahwa pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian proses yang dipengaruhi oleh dinamika di kelas, jelasnya saat diwawancarai Genta Andalas Via telepon pada, Jumat (7/5/21).
“Jadi pendekatan penilaian yang saya gunakan adalah penilaian proses, jadi input dan output penilaiannya dipengaruhi oleh dinamika di kelas,” jelasnya.

Model penilaian tetap sama berdasarkan kontrak perkuliahan, hanya cara belajarnya yang berbeda yaitu dengan bantuan media. “Model penilaiannya tetap sama berdasarkan kontrak perkuliahan, cara belajarnya yang beda yaitu dengan menggunakan media conference agar bisa berkomunikasi,” kata Hasdi.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh dosen sekaligus Ketua Jurusan Sastra Indonesia Gusdi Sastra mengatakan bahwa nilai yang diperoleh oleh mahasiswa ketika daring hampir sama dengan nilai yang diperoleh ketika luring.
“Ada tugas yang dapat mengukur kompetensi dari mahasiswa, sehingga tahu mana mahasiswa yang pantas A dan tidak. Waktu virtual bisa menilai kompetensi mahasiswa yang mana akan memperoleh nilai bagus dan mana yang tidak,” ungkap Gusdi saat diwawancarai Genta Andalas Via Whatsapp, Jumat(7/5/21).
Menanggapi hal ini Mahasiswi Jurusan Ilmu Sejarah Sagita Rahmadani mengungkapkan bahwa selama kuliah daring ini ia lebih mudah mendapatkan nilai, namun juga memberi pengaruh negatif dalam dalam perkuliahan seperti tidak serius, asal-asalan, dan juga tidak paham tentang materi yang diajarkan.

“Mudahnya mendapat nilai agak berpengaruh negatif, karena membuat mahasiswa tidak serius dan asal-asalan dalam mengikuti perkuliahan, apa yang diperintahkan oleh dosen jadinya tidak mengerti dan apa yang diajarkan sama dosen jadinya kadang tidak ada yang dapat dipahami,” tutur Sagita.

Dalam pelaksanaan perkuliahan secara daring, Sagita sangat tidak puas karena ada mata kuliah yang tidak ada dosen yang mengajar secara daring dan juga pelaksanaan perkuliahannya sering di luar jadwal yang telah ditetapkan.

Senada dengan Sagita, Mahasiswa Jurusan Manajemen Qiqid Arta Heldina menyampaikan selama pandemi Covid-19 ini, nilai yang dihasilkan berpengaruh besar. Namun kenaikan nilai ataupun lainnya tidak sejalan dengan pemahaman materi yg diterima oleh mahasiswa.

“Dengan nilai mahasiswa yang ada saat ini, semoga dapat diiringi dengan semakin baiknya kegiatan belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa, walaupun tidak bertatap muka secara langsung,” tutupnya.

Reporter: Ilham Fahiza Putra dan Nando Ferdiansyah
Editor: Suhada Tri Marneli

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here