Padang, gentaandalas.com – Kegiatan pelepasan mahasiswa KKN Kebencanaan Universitas Andalas berlangsung pada Jumat di Lapangan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UNAND pada pukul 08.00 WIB. Acara ini menandai pemberangkatan 10 kelompok KKN Kebencanaan yang ditempatkan di dua titik, yaitu Batu Busuk dan Pasar Baru, dengan peserta berasal dari mahasiswa KKN Reguler di Kabupaten Agam dan Pasaman Barat.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi menekankan bahwa KKN Kebencanaan bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga latihan empati bagi mahasiswa. Ia berharap mahasiswa dapat merasakan langsung kondisi masyarakat terdampak bencana, termasuk lansia yang tidak memiliki keluarga dan membutuhkan pendampingan. Menurutnya, kegiatan ini merupakan ujian nyata karakter Andalasian untuk hadir sebagai bagian dari solusi, bukan sekadar mencari pihak yang disalahkan.
Efa menjelaskan bahwa kampus menyediakan seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan KKN, termasuk kendaraan Damkar dan truk pengangkut sampah. “Ya dari kampus dan berbagai sumber termasuk donatur, kalau butuh damkar dari kampus, butuh truk sampah dari kampus. Pokoknya kita support penuh,” ungkap Efa Yonnedi saat diwawancarai Genta Andalas pada Jumat (05/12/2025).
Salah seorang peserta, Muhammad Afif, menyampaikan bahwa penempatannya dialihkan menjadi KKN non Reguler Kebencanaan. “Saya sendiri itu dari kelompok KKN Ampek Koto Palembayan di Agam. Sekitar dua atau tiga hari yang lalu diinfokan kalau kami yang di agam ini dialihkan atau dipindahkan menjadi KKN non Reguler Kebencanan di Batu Busuk dan Pasar Baru,” ungkapnya.
Rektor mengapresiasi Bidang I UNAND yang bergerak cepat merancang program KKN Kebencanaan ketika kegiatan lapangan reguler tidak dapat dilaksanakan. Salah satu kegiatan awal adalah gotong royong membersihkan jalan menuju kampus yang masih dipenuhi tumpukan tanah dan kayu. Mahasiswa diturunkan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, dibantu Damkar UNAND yang membawa air serta truk untuk mengangkut material.
Lebih lanjut, Rektor memaparkan lima fokus utama KKN Kebencanaan, yakni bantuan logistik berupa makanan, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya. Layanan kesehatan termasuk peralatan medis, trauma healing, pemulihan ekonomi masyarakat serta sanitasi dan air bersih.
Program KKN ini juga melibatkan tenaga ahli psikologi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pendampingan. “Jadi tim Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPPM) itu mengajukan 5 program pengabdian masyarakat. Nanti ada koordinator penanggung jawab kegiatannya, mahasiswa yang ingin membantu program tersebut silakan bergabung dengan tim itu,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Pembelajaran di Luar Kampus (UPT PDK) UNAND, Jonrinaldi pada Genta Andalas saat diwawancarai Jumat (5/12/2025).
Acara ditutup dengan pelepasan resmi mahasiswa KKN Kebencanaan oleh Rektor, disusul penyerahan peralatan secara simbolis kepada lurah dari tiga daerah sasaran serta sesi foto bersama pimpinan kampus dan para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Reporter: Pitri Yani dan Tantri Pramudita
Editor: Auryn Dzakirah







