• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, 30 Desember 2025
gentaandalas.com
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
gentaandalas.com
Home Berita Feature

Kue Singgang : Kuliner Minangkabau yang Menggoyah Lidah

oleh Redaksi
30 Juni 2022 | 06:17 WIB
di Feature
0
(Genta Andalas /dok. Pribadi)

(Genta Andalas /dok. Pribadi)

ShareShareShareShare
(Genta Andalas /dok. Pribadi)

Oleh : Fadhilah Lisma Sari

Minangkabau mempunyai banyak makanan khas tradisonal dari masing-masing daerahnya, salah satunya Kue Singang atau juga disebut Bika. Makanan ini merupakan makanan tradisonal Minangkabau Sumatera barat (Sumbar) dengan olahanya yang unik, yaitu dengan di panggang diatas tungku api yang beralaskan daun. Kue Singgang atau bika sendiri terbuat dari bahan baku utama kelapa parut, tepung tape singgkong dan gulaa.

Makanan ini banyak ditemukan di sekitaran Kota Padang, Bukkitinggi hingga Padang Panjang yang tepatnya berjejer di sepanjang jalanan. Sehingga, tak heran makanan ini sangat terenal di daerah tersebut. Kue singgang ini biasanya cocok jadi didampingi dengan the karena rasa khas kelapa dari bika yang gurih disajikan dengan teh hangat yang manis, jadi kombinasi yang saling melengkapi sehingga menimbulkan cita rasa yang unik diantara keduanya.

Kue Singgang atau bika sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Minang yang artinya ”Baka” atau bakar. Hal ini tentunya karena proses masaknya yang dibakar. Selanjutnya, cara pembuatanya yang unik ini tentu menciptakan rasa yang gurih dan keharuman yang khas dari asap pembakaran yang menimbulkan ciri khas tersendiri saat menyantapnya.

BACA JUGA  Menikmati Indahnya Lautan Teh Hijau di Alahan Panjang

Salah seorang penjual Kue Singgang, Siti mengatakan cara pembuatan singgang ini sangat mudah dan tidak ribet dimana memerlukan sebanyak 250 garam dan gula pasir di tuangkan kedalam 1 kg tepung beras yang sudah dihaluskan. Kemudian diberi sedikit vanili,garam dan pengembang kue. Setelah itu, tape singkong diaduk dengan air kelapa. Kemudian, adonan harus didiamkan semalaman agar adonan mengembang akibat proses peragian yang dihasilkan dari tape atau pengembang kue dan air kelapa. Setelah itu ditambahkan kedalam cetakan daun pisang atau daun waru dan dibakar di atas tunggu.

“Proses pemasakan dari Singgang ini yaitu dengan dipanggang/dibakar menggunakan teknik tradisonal menggunakana priuk tempat pemanggangan yang dipanaskan diatas tungku api,proses pemaggangan seperti ini bertujuan untuk menjadikan adonan lebih matang dan merata,” ujar Siti saat diwawancarai Genta Andalas pada Selasa (28/06/2022).

BACA JUGA  Keindahan Lubuk Paraku, Wisata dengan Pesona Alam Bak Surga Tersembunyi

Kue Singgang selain dikenal lezat juga mengenyangkan karena bahan-bahan pembuatan kue ini meluputi kelapa parut dan tape singkong yang mampu membuat perut kenyang . Dengan setidaknya memakan dua hingga tiga kue singgang aja dijamim membuat perut sudah terisi dan tak heran kue singgang ini digemari oleh banyak masyarakat sekitar.

Lebih lanjut, Siti mengatakan untuk memperoleh kue singgang tidak perlu merogoh kocek yang besar hanya dengan Rp. 1.000an tak heran makanan ini mudah ditemui dan gemari banyak peminat.

Kue ini harus dilestarikan agar semua orang mengenalinya. Disamping itu juga, kue ini miliki cita rasa khas sehingga sangat rugi rasanya jika kelestarian kue ini tidak dijaga dengan baik.

“Sayang jika nasib kue Singgang ini sama dengan makanan atau kuliner yang tidak dilestarikan. Dan tentu anak cucu kita juga terancam tidak merasakannya, maka mari  sama-sama kita jaga, tutup Siti.

Baca Juga

Penjaga Masjid Al-Hakim bersiap menyapu halaman masjid pada Selasa (28/10/2025) (Genta Andalas/ Nasywa Luhfiyyah Edfa)

Di Antara Azan dan Ombak: Kisah Penjaga Masjid Al-Hakim

4 November 2025 | 11:10 WIB
Amir Syakib, anak bungsu Buya Hamka menyambut kedatangan pengunjung Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka pada Minggu (26/10/2025) (Genta Andalas/Pitri Yani)

Buya Hamka: Dari Lembah Maninjau Ke Panggung Sejarah

31 Oktober 2025 | 22:26 WIB
(Ilustrasi/Nasywa Luthfiyyah Edfa)

Kuliah, Kerja, dan Harapan: Kisah Mahasiswa UNAND Bertahan untuk Mandiri

30 Agustus 2025 | 10:16 WIB
Seorang pengunjung menyusuri kawasan Candi Tinggi di Kompleks Candi Muaro Jambi, salah satu situs peninggalan Buddha terbesar di Asia Tenggara, Sabtu (19/7/2025) (Genta Andalas/Auryn Dzakirah)

Menapaki Jejak Kejayaan di Candi Muaro Jambi

1 Agustus 2025 | 11:23 WIB
Pengunjung yang menikmati Keindahan Air Terjun Lubuk Hitam, Rabu (16/07/2025) (Genta Andalas/ Nabiela Ramadhani)

Melintasi Jejak Alam Menuju Pesona Tiga Tingkat Lubuk Hitam

26 Juli 2025 | 22:01 WIB

Tradisi Kadaghek: Kerukunan Dalam Budaya Mengantar Jenazah Suku Minang di Tanjung Barulak

30 Juni 2024 | 20:21 WIB

TERPOPULER

  • Warga membersihkan sisa material banjir di sekitar rumah mereka di kawasan Batu Busuk, Sabtu (28/12/2025). (Sabila Hayatul Dhi’fa/Genta Andalas)

    Sebulan Pascabanjir Bandang, Warga Batu Busuk Masih Berjuang Pulih

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Kolaborasi UNAND dan UNIB dalam KKN Kebencanaan di Sumatra Barat

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Nasionalisme Mahasiswa yang Mulai Terkikis

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Feminisasi Kemiskinan: Realitas Ketidakadilan Gender yang Membelenggu Perempuan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Kronologi Korupsi Alat Laboratorium yang Jerat Petinggi UNAND

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
gentaandalas.com

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak