Aksi unjuk rasa mahasiswa aliansi BEM SB di depan Kantor Kepolisian Daerah Sumatera Barat yang menuntut evaluasi kinerja kepolisian polda sumbar dalam momen Hari Bhayangkara, pada Kamis (7/4/2024). (Genta Andalas/ Zulkifli Ramadhani)

Padang Gentaandalas.com-Dalam momentum hari Bhayangkara kepolisian, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar aksi di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar pada Kamis (4/7/2024). Aksi ini diadakan untuk menuntut evaluasi kinerja Polda Sumbar menyelesaikan tuntas kasus-kasus yang ada dan pelaksanaan tugas serta tanggung jawabnya.

Dalam aksi yang diikuti mahasiswa dari berbagai universitas di Sumbar ini, meminta kehadiran Kapolda Sumbar Irjen Suharyono membersamai massa aksi untuk menjelaskan persoalan-persoalan terkait kinerja Polda Sumbar yang harus dievaluasi. Presiden BEM Universitas Andalas (Unand) sekaligus koordinator pusat BEM se-Sumatera Barat (SB), Firdaus dalam orasinya menyampaikan bahwa mahasiswa dalam melakukan aksi ini membawa kajian, tuntutan dan rekomendasi kepada Polda Sumbar.

Firdaus mempertanyakan penegakan hukum dari Polda Sumbar, utamanya terkait kasus-kasus yang tidak ada penyelesaiannya terutama kasus kematian Afif Maulana pada Minggu (9/6/2024) lalu. Menurutnya, banyak kejanggalan yang terjadi dalam kasus ini dan penyelesaian kasusnya yang tidak ada transparansi atau ditutup-tutupi kasusnya.

“Satu kejanggalan dalam kasus AM yang belum terjawab, kalau dia bunuh diri saat polisi ada di jembatan itu, kenapa tidak ditolong pada hari itu, dan jenazah korban ditemukannya oleh warga,” ujar Firdaus mempertanyakan kejelasan kasus Afif saat Orasi aksi BEM SB pada Kamis (4/7/2024).

Tidak hanya itu, Firdaus juga menuturkan bahwa Polda Sumbar mesti dievaluasi, banyak terjadi kejanggalan penegak hukum, kasus penyiksaan/penganiayaan, pemaksaan untuk mengaku bersalah dalam pelaksanaan tugasnya serta adanya kasus pencurian seperti kehilangan kendaraan, pelecehan dan lainnya yang tidak ada kejelasan penyelesaiannya berbulan-bulan.

Sekitar pukul 16.45 WIB, Pihak Polda Sumbar menemui massa aksi, Kabid Humas Polda Sumbar Dwi Sulistyawan menyampaikan bahwa Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono tidak bisa menemui massa aksi dikarenakan dalam pelaksanaan tugas lainnya. Dwi juga menyampaikan, mewakili Kapolda bahwa pihak Polda sudah berbicara sesuai dengan fakta data dan sesuai dengan bukti-bukti yang ada dalam penyelidikan untuk kasus Afif. Dwi juga meminta saksi dan bukti yang dapat digunakan dalam menuntaskan kasus ini kepada massa aksi.

“Pak Kapolda terbuka, silahkan anda yang punya saksi, hingga saat ini kita selalu minta saksi, bukti, jangan dugaan. Kami juga turut berduka cita dengan kejadian ini, sehingga kita berusaha secepatnya untuk menuntaskan kasus ini,” ujar Dwi menyampaikan pada massa aksi.

Massa aksi yang tidak ditemui langsung oleh Kapolda Sumbar, terus bernegosiasi dan mencoba masuk untuk bisa menyampaikan langsung tuntutan dan pernyataan sikap di dalam Kantor Polda Sumbar. Namun, hingga pukul 18.00 WIB massa aksi tidak kunjung menemui titik temu hingga akhirnya aksi ditutup dengan pernyataan sikap BEM SB di depan Kantor Polda Sumbar.

Dalam pernyataan sikap, mahasiswa aliansi BEM SB menyatakan kekecewaannya kepada Kapolda Sumbar yang tidak turut membersamai aksi mahasiswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa terkait kinerja Polda Sumbar. Aliansi Bem SB dalam pernyataan sikapnya menuntut Polda Sumbar untuk mengusut tuntas kasus-kasus yang tidak selesai terutama kasus kematian Afif secepatnya dan tidak ditutup-tutupi, serta mengutuk keras segala bentuk penyiksaan terhadap rakyat.

“Kami menyatakan bahwasanya kami kecewa kepada Kapolda Sumbar yang tidak membersamai aksi dan kami menuntut keras bahwasanya Polda Sumbar harus mengusut tuntas kasus Afif Maulana dengan secepat-cepatnya, tidak ada yang ditutup-tutupi, serta kami mengutuk keras segala bentuk penyiksaan terhadap rakyat karena polisi seharusnya mengayomi masyarakat, tidak menindas rakyat,” ujar Firdaus.

Akibat aksi yang tidak berakhir sesuai tuntutan aliansi BEM SB untuk bertemu langsung dengan Kapolda Sumbar ini, Firdaus menyampaikan jika tidak ada hasil yang sesuai harapan kemungkinan besar aliansi BEM SB akan mengadakan aksi selanjutnya dengan masa yang lebih banyak lagi untuk menuntuk pihak Polda Sumbar.

“Setelah aksi ini akan ada evaluasi dan konsolidasi lanjutan untuk langkah selanjutnya, jika tidak sesuai harapan maka kita akan turun kembali dengan masa yang lebih banyak lagi,”jelas Firdaus saat diwawancarai Genta Andalas pada Kamis (4/7/2024).

Reporter : Zulkifli Ramadhani dan Zahra Nurul Aulia

Editor Tiara Juwita

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here