![](https://www.gentaandalas.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG_3131-600x360.png)
Oleh: Vika Yuliandari
Dalam perjalanan hidup, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi banyak orang adalah menentukan jalur karier. Namun, tak jarang keputusan yang diambil justru berbelok dari jurusan pendidikan atau passion yang semula diyakini. Fenomena ini semakin lazim di era modern, di mana dinamika pasar kerja menunjukkan fleksibilitas yang jauh melampaui batas-batas ilmu yang dipelajari di bangku kuliah
Dilansir dari kompas.com, sekitar 80 persen mahasiswa di Indonesia akhirnya bekerja di luar bidang yang mereka pelajari di perguruan tinggi. Fenomena ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, mengingat dunia kerja kerap menuntut individu untuk beradaptasi dan bersikap fleksibel terhadap dinamika yang ada. Dalam banyak kasus, passion yang awalnya menjadi alasan utama dalam memilih jurusan pendidikan sering kali bergeser atau bahkan kehilangan relevansinya seiring waktu dan perubahan kebutuhan industri.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang memilih jalur karir yang berbeda dari jurusan atau passion yang dimilikinya. Pertama, kebutuhan finansial seringkali menjadi faktor utama. Banyak individu yang terpaksa menerima pekerjaan di luar bidangnya akibat kebutuhan ekonomi yang mendesak. Dalam situasi seperti ini, peluang yang ada kerap kali lebih menarik dibandingkan menunggu pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan passion atau pendidikan.
Faktor kedua adalah terbatasnya lapangan kerja di bidang tertentu, yang kerap menjadi hambatan signifikan bagi para lulusan. Beberapa jurusan mencetak lulusan dalam jumlah yang jauh melebihi peluang kerja yang tersedia, memaksa banyak dari mereka untuk beralih ke bidang lain demi keberlangsungan hidup. Seperti yang dilaporkan oleh Froyonion, relevansi antara jurusan kuliah dan jenis pekerjaan kini semakin memudar. Pasar kerja saat ini lebih menitikberatkan pada keterampilan praktis dan kemampuan adaptasi daripada sekadar latar belakang pendidikan formal.
Faktor ketiga adalah perubahan minat dan prioritas hidup yang turut memengaruhi arah karier seseorang. Banyak lulusan baru menyadari bahwa passion mereka sebenarnya berada di bidang yang berbeda dari yang mereka pelajari. Hal ini menekankan pentingnya tidak hanya terpaku pada pencarian passion semata, tetapi juga bijak memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai stabilitas karier dan kehidupan yang lebih baik
Fenomena bekerja di luar bidang jurusan atau passion tidak selalu memiliki konotasi negatif. Salah satu keuntungan dari situasi ini adalah kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru dan memperluas wawasan. Bekerja di area yang berbeda sering kali menawarkan tantangan yang dapat mendorong perkembangan baik secara profesional maupun pribadi. Sebagaimana dilansir Glints, berkarir di luar jalur pendidikan dapat mengasah fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi, yang sangat berharga di dunia kerja saat ini.
Namun, tantangan yang dihadapi juga tak boleh diabaikan. Ketika seseorang bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan passion-nya, rasa kepuasan terhadap pekerjaan bisa berkurang. Hal ini dapat berujung pada stres, kebosanan, bahkan kelelahan. Selain itu, ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki dan tuntutan pekerjaan sering kali menjadi kendala yang menghambat individu untuk memberikan performa terbaiknya.
Bagi mereka yang merasa terjebak di jalur karir yang tidak memuaskan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi situasi tersebut. Pertama, mengenali kembali tujuan hidup dan nilai-nilai pribadi merupakan langkah penting yang harus diambil. Dengan memahami apa yang benar-benar diinginkan, seseorang bisa merencanakan langkah ke depan dengan lebih terarah.
Langkah Kedua, memanfaatkan pelatihan atau kursus untuk mengembangkan keterampilan baru sesuai dengan kebutuhan pasar kerja adalah langkah yang sangat bijak. Berbagai platform pelatihan online kini menawarkan kursus singkat di berbagai bidang, mulai dari teknologi hingga manajemen. Dilansir dari Diibimbing, upskilling dapat menjadi jembatan yang mengatasi kesenjangan antara latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang dihadapi.
Langkah Ketiga adalah membangun jejaring profesional adalah kunci penting dalam mengatasi kebuntuan karir. Jejaring yang solid dapat membuka banyak peluang kerja baru dan memberikan wawasan yang berharga tentang industri yang ingin dimasuki. Selain itu, berdiskusi dengan mentor atau profesional berpengalaman bisa membantu seseorang menemukan arah yang lebih jelas dalam perjalanan karir mereka.
Passion sering kali dianggap sebagai faktor utama dalam pemilihan karir, namun kenyataannya, dunia kerja memerlukan lebih dari sekadar semangat. Dilansir dari kompasiana, bahwa passion hanyalah salah satu elemen penting dalam meraih kesuksesan karir. Ketekunan, keterampilan, dan kemampuan beradaptasi juga memainkan peranan yang tidak kalah signifikan.
Contoh yang relevan adalah seseorang yang memiliki passion di bidang seni namun bekerja di sektor pemasaran, ia masih bisa menemukan kepuasan dengan mengintegrasikan unsur kreativitas dalam pekerjaannya. Passion tidak selalu harus diwujudkan secara langsung melalui pekerjaan, melainkan dapat menjadi sumber inspirasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Fenomena bekerja di luar bidang jurusan atau passion mencerminkan dinamika dunia kerja yang terus berkembang. Meskipun menghadapi tantangan saat bekerja di bidang yang berbeda, ini juga membuka peluang untuk pertumbuhan dan penemuan potensi baru. Meskipun passion sangat penting, ia bukan satu-satunya penentu kesuksesan dalam karir. Dengan mengedepankan fleksibilitas, keterampilan, dan sikap positif, seseorang dapat mengatasi kebuntuan dalam karir dan menciptakan peluang baru.
Editor: Nurul Ilmi Ramadhani
Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas