• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Jumat, 23 Mei 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas

Home Gentainment Karya Calon Anggota

Tradisi Marosok, Ketika Menawar Dijaga Kerahasiaannya

oleh Redaksi
Kamis, 28 April 2022 | 21:44 WIB
di Karya Calon Anggota, Khasanah Budaya, Sastra dan Budaya
0
ShareShareShareShare
(Foto: ilustrasi Genta Andalas)

Oleh: M. Naufal Al Farisi*

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam. Sumatra Barat menjadi salah satu diantara banyaknya daerah di Indonesia yang masih memiliki budaya yang kental. Salah satu warisan budaya tak benda yang dimiliki Sumatra Barat adalah tradisi Marosok. Tradisi Marosok merupakan tradisi unik yang bisa ditemukan di Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Tradisi Marosok kerap dilakukan masyarakat ketika membeli hewan ternak, dan biasanya ramai dilakukan menjelang perayaan Idul Adha. Adapun kata “Marosok” sendiri jika diartikan dalam bahasa Indonesia ialah meraba, menyentuh, memegang tanpa memberikan sepatah kata, hanya berbalas dengan otak dan perasaan. Sesuai dengan namanya, tradisi ini dilakukan jika si pembeli keberatan dengan jumlah harga yang dipatok si penjual.

BacaJuga

Program Barak Militer bagi Siswa Bermasalah: Solusi atau Ancaman?

Gelombang PHK Meningkat, Realita Pahit Dunia Kerja di Indonesia

Transaksi tersebut dijaga kerahasiaannya karena pembeli dan penjual menggunakan bahasa isyarat di tangan mereka yang ditutup oleh kain sembari bersalaman. Pembeli hanya memberikan kode di tangannya dan penjual akan menggeleng dan mengangguk sebagai kode bahwa ia setuju atau tidak.

Salah satu penjaga peternakan sapi, Edo, mengatakan tradisi Marosok merupakan saat dimana harga ternak menjadi seimbang. “Marosok ini menentukan harga sapi. Jadi berapa anggarannya disitulah akan dijawab dalam tradisi Marosok,” jelas Edo saat diwawancarai Genta Andalas.

Edo juga menjelaskan alasan mengapa tradisi Marosok harus dilakukan. Menurutnya harga hewan ternak tidaklah sama. Agar bisa dijaga kerahasiaan penetapan harga antara penjual dan pembeli, maka tradisi Marosok bisa menjadi solusi. “Marosok ini dilakukan agar kawan sebelah kita tidak mengetahui harga ternak. Jadi tangan yang ada di dalam sarung akan mengode harga dan tangan yang satu lagi akan membalas harga tersebut,” jelas Edo.

Sampai saat ini tradisi Marosok masih dapat dijumpai. Selain dapat merahasiakan proses tawar menawar, tradisi ini juga dapat mengurangi persaingan pasar dan menciptakan perdagangan yang sehat.

*Penulis merupakan Mahasiswa
Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Andalas

BagikanTweetBagikanKirim

Komentar

TERPOPULER

  • UNAND Luncurkan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat Lewat UMKM Expo 2025

    UNAND Luncurkan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat Lewat UMKM Expo 2025

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Jurnalis Perempuan dalam Bayang Teror: Ketika Intimidasi Menjadi Senjata untuk Membungkam

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Demo 100 Hari Kinerja Kapolda Sumbar Berujung Ricuh, 12 massa Diamankan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Jumbo: Perjalanan Keberanian di Tengah Luka”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Virus Human Metapneumovirus (HMPV) Dapat Menjadi Ancaman Kesehatan Global

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak