
Padang, gentaandalas.com- Teater Rumah Teduh tampilkan naskah Nidera dan Mayang Pulang yang menggambarkan minimnya kesadaran masyarakat dalam merespon permasalahan sosial yang terjadi selama pandemi. Teater Nidera disutradarai oleh Nurfirman Pkansi yang dipentaskan di Dinas Kebudayaan Sumatra Barat (Sumbar) Lt 4, pada Sabtu (20/11/2021).
“Nidera itu artinya tidur, sehingga diibaratkan kalo kita manusia selama pandemi ini tertidur dan cuek dalam merespon masalah apapun yang terjadi, misalnya dalam masa pandemi orang jual beli tes pcr dan kita tidak merespon,” tutur Nurfirman.
Sedangkan, naskah Mayang Pulang menggambarkan bentuk pengucilan terhadap tenaga kerja indonesia yang dikucilkan oleh masyarakat dikampungnya usai kembali dari tempat perantauan saat pandemi.
Nurfirman berharap dengan dilaksanakannya pementasan teater Nidera dan Mayang dapat memberikan kesadaran kepada manusia untuk kembali “menjadi manusia” yang mampu peka dan aware terhadap lingkungan sekitarnya.
Dalam penyelenggaraannya, acara pementasan teater ini didukung langsung oleh Dinas Kebudayaan Sumbar dengan tetap menaati protokol kesehatan. Hal ini disampaikan langsung oleh Pimpinan Produksi Priyatna Nurqolbi.
“Dinas kebudayaan Sumbar amat mendukung acara yang kami hadirkan tapi hanya membolehkan kami menerima pengunjung sebanyak 200 orang dengan tetap menjaga jarak,” ungkapnya saat diwawancarai Genta Andalas, Sabtu (20/11/2021).
Zikri Ananda salah seorang pengunjung mengungkapkan ketertarikannya dalam mengikuti acara pementasan teater ini salah satunya karena sebagai sarana hiburan yang inspiratif.
“Dalam setiap pertunjukan teater dimainkan dengan sangat apik sehingga saya dapat dengan jelas menangkap maknanya yang related dengan kehidupan” ucapnya
Selain itu, zikri berharap agar kedepannya lebih banyak acara serupa yang dilakukan dengan konsep dan tema lebih kreatif dan inovatif.
Reporter: Elvi Rahmawani dan Nando Ferdiansyah
Editor: Suhada Tri Marneli
Discussion about this post