• Indeks
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, 8 Juli 2025
Genta Andalas
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
  • Berita
    • Liputan
    • Berita Foto
    • Sorotan Kampus
    • Feature
    • Laporan
      • Laporan Utama
      • Laporan Khusus
  • Aspirasi
  • Wawasan
  • Riset & Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Komik
    • Resensi
    • Galeri
  • Sosok
  • Sastra & Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Digital
    • Tabloid
    • Genta Antara
    • Buletin
Genta Andalas
Home Sosok

Mantan Wamendikbud Kembali Mengabdi Untuk Unand

Dr. Ir. H. Musliar Kasim, MS

oleh admin01
Jumat, 27 Maret 2015 | 10:27 WIB
di Sosok
0
ShareShareShareShare

Berakit-rakisskt ke hulu, berenang–renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Pepatah ini mungkin dapat melukiskan perjuangan hidup Musliar Kasim yang pernah menjabat sebagai Rektor Unand selama dua periode, yakni tahun 2006-2009 dan 2009-2013. Di balik kesuksesan ayah tiga orang anak ini dalam mengecap pendidikan tersimpan berjuta perjuangan. Perjalanan hidupnya sangat inspiratif hingga tak heran jika alumnus SMA 2 Padang ini menjajaki jenjang karir yang diimpikan banyak orang.

Musliar Kasim telah menorehkan banyak prestasi sejak masih menjadi seorang mahasiswa. Kesulitan ekonomi tak membuatnya menyerah untuk meneruskan pendidikan. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Unand, pria yang jujur dan tekun ini mulai berpikir untuk membiayai kuliahnya sendiri. Menjadi pegawai adminstrasi di sebuah toko bangunan pun dilakoininya sejak tahun ketiga masa kuliah. Kejujuran dan ketekunan yang ia miliki membuat pemilik toko mempercayakan Musliar untuk mengelola toko tersebut. Di saat kebanyakan orang menuntut kenaikan gaji bila sudah lama bekerja, Musliar melakukan hal sebaliknya. “Saya meminta agar gaji saya diturunkan. Hal ini karena saya merasa tidak maksimal dalam bekerja,” ujar sosok yang pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Unand ini.

Bekerja sambil kuliah bukan alasan bagi Musliar untuk tidak maksimal dalam studinya. Ia masih bisa turut aktif di kegiatan kemahasiswaan dan bahkan dicalonkan menjadi Ketua Senat Mahasiswa (yang kini disebut BEM) pada masanya. Bahkan ia mendapatkan gelar Caumlaude pada tahun 1983 dan menjadi lulusan terbaik di fakultasnya. Berkat prestasi yang pernah diraihnya pada masa kuliah, suami dari Dra. Nasni Yetti ini menjadi lebih mudah untuk memperoleh pekerjaan. Pada tahun 1984, ia diminta untuk menjadi dosen sehingga tidak perlu melewati seleksi yang ketat. Tidak puas sampai di situ, ia pun melanjutkan studi program pascasarjana di University of The Philippines, Los Banos, Philipina.

BacaJuga

Nurainas, Sosok Penemu Jahe Endemik Sumbar

Andes, Mahasiswa Penggiat Startup Hingga Social Media Developer

Karakter dan softskill yang ia miliki membuat Guru Besar Unand ini mempunyai banyak jalinan kerjasama dengan pihak luar. Di masa jabatannya sebagai Rektor Unand, ia mencetuskan program Pengembangan Kewirausahaan dan Karakter (Enterpreneurship and Character Building). Program yang dimulai sejak 2007 ini diadakan setiap minggu dengan mengundang lebih dari 120 orang pengusaha sebagai pembicara. “Jika kita ingin menjadi yang terbaik dalam segi akademik, jujur saja Unand belum bisa mewujudkannya. Sehingga kita harus menang dari sisi yang lain. Untuk itu saya bercita-cita mahasiswa Unand menjadi panutan dalam segi karakter,” ucapnya.

Berbagai program untuk mencerdasakan anak bangsa terutama yang menekuni studi di Unand mulai ia rancang dengan baik. Membangun Leadership and Character menjadi strategi utama yang dibangun pada masanya. Salah satunya dengan Program Asrama Unand yang menampung mahasiswa baru untuk beberapa kategori yang sudah ditetapkan. Seperti mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, mahasiswa yang lulus melalui jalur undangan, dan beberapa fakultas yang diwajibkan.

Ia melakukan realisasi dengan mendidik mahasiswa asrama dan terus memantau perkembangan mereka. Bahkan ia sering mengunjungi asrama dan mengaku dekat dengan mahasiswa. Sosoknya dikenal ramah karena bisa mengingat nama setiap orang yang ditemuinya,. Inilah keunikan Musliar yang membuat orang banyak dekat dengannya. “Ketika seorang anak memasuki sebuah lokasi baru maka perlu dibimbing ke jalan yang lebih baik agar tidak salah haluan,” tutur mantan Sekretaris Lembaga Penelitian Unand ini.

Seiring berjalannya waktu zaman pun menuntut lebih pada para penghuninya. Pembangunan Pusat Bahasa pun dirasa perlu untuk meningkatkan kemampuan bahasa mahasiswa Unand. Musliar kemudian berupaya mengajukan permohonan dana ke pihak pusat untuk pembangunan Pusat Bahasa. Namun hal itu tak diindahkan pihak pusat. Sehingga Musliar Kasim memberanikan diri untuk membuat sebuah forum yang dihadiri oleh pemerintah daerah kota dan kabupaten. Ia mempresentasikan segala hal terkait rencana pembangunan tersebut. Gayung pun bersambut. Pada akhirnya ia memperoleh dana sebesar 9,5 miliar untuk pembangunan pusat bahasa Unand.

Tahun 2009 ia kembali terpilih menjadi rektor untuk masa jabatan kedua. Namun sebelum menyelesaikan masa jabtannya, potensi Musliar dilirik oleh Mentri Pendididkan Nasional (Mendiknas). Pria asal Batusangkar ini kemudian diusulkan menjadi Inspektur Jendral Kementrian Pendidikan Nasional. Tidak berhenti di situ, ia pun selanjutnya diamanahkan oleh mantan Presiden SBY untuk menjadi Wakil Mendiknas di tahun 2011. Presiden SBY secara spesifik memintanya untuk memejukan pendidikan Indonesia yang cerdas dan punya karakter.

Usai mengabdikan dirinya pada Indonesia, kini Musliar Kasim kembali mengabdikan diri kapada Unand. Kampus Hijau ini telah memberikannya kesempatan untuk menggali dan mengembangkan potensi diri. Sehinga ia memilih untuk tetap berada di Unand meski berbagai tawaran jabatan yang menggiurkan berdatangan kepadanya.

Satu hal yang disesalkan oleh Musliar ketika masyarakat mempertanyakan mengenai karakter dan entrepreneurship. Sebab ia berharap dalam dua hal tersebut masyarakat bisa berkiblat pada Unand . Hanya saja impian mulia itu belum tercapai oleh Unand. “Hal penting yang mulai pudar bagi masyarakat Sumbar yaitu jiwa dagang atau entrepreneurship. Miris sekali rasanya ketika pertemuan yang diadakan oleh Yusuf Kalla, Wakil Presiden RI membahas bahwa 70% rakyat Sumbar pada usia kerja lebih memilih menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).” sesalnnya. (Giva, Rani)

BagikanTweetBagikanKirim

Komentar

TERPOPULER

  • Keindahan Pemandian Lubuk Minturun, Berenang Sembari Memberi Makan Ikan

    Keindahan Pemandian Lubuk Minturun, Berenang Sembari Memberi Makan Ikan

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Potret Penampilan Festival Nasional Wisran Hadi II

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Legal Tapi Tidak Adil, Izin PT. Sumber Permata Sipora Ancam Pulau Sipora

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Festival Wisran Hadi II Dibuka, Warisan Sastra di Tangan Generasi Muda

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tabek Mandi Sikabu: Surga Pemandian Keluarga di Tengah Alam Sumatera Barat

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Genta Andalas

Genta Andalas © 2025

Laman

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Follow Us

  • Home
  • Berita
    • Berita Foto
    • Liputan
    • Sorotan Kampus
    • Feature
  • Laporan
    • Laporan Khusus
    • Laporan Utama
  • Aspirasi
  • Wawasan
    • Teknologi
  • Riset dan Survei
  • Aneka Ragam
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Komik
    • Galeri
  • Sastra dan Budaya
    • Sastra dan Seni
    • Rehat
    • Khasanah Budaya
  • e-Tabloid
    • Digital
  • Sosok
  • Gentainment
    • Seputar Genta
    • Karya Calon Anggota
  • Tentang Kami
  • Pembina
  • Redaksi
  • Agenda
    • Pekan Jurnalistik
    • Sumarak Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak